Menuju konten utama

Ahok Mau Minta Maaf Secara Langsung ke Ma'ruf Amin

Ahok mau minta maaf langsung karena telah "menyudutkan" Ma'ruf Amin. Soal waktunya, ia belum bisa pastikan.

Ahok Mau Minta Maaf Secara Langsung ke Ma'ruf Amin
Calon Gubernur Nomor Urut 2, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) blusukan ke Kampung Condet, Jakarta Timur (23/1). Tirto.id/Naomi Pardede

tirto.id - Setelah meminta maaf secara tak langsung kepada Ma'ruf Amin pada Rabu lalu, terdakwa kasus dugaan penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku berencana menemui Ketua Majelis Ulama Indonesia KH Maruf Amin. Ahok maumeminta maaf secara langsung dengan mencari waktu di tengah sisa kampanye Pilkada 2017.

"Karena waktu ketemu belum ada, intinya nanti pasti ketemu, kan sudah disampaikan di media," kata Ahok usai blusukan di Ciracas, Jakarta Timur, seperti dikutip Antara, Kamis (2/1/2017).

Soal jadwal pertemuannya dengan Ma'ruf, Ahok menyerahkan sepenuhnya ke pengacaranya.

Niatan Ahok untuk minta maaf secara langsung tersebut didorong oleh imbauan dari putri Abdurahman Wahid, Yenny Wahid. "Kita kalau mau ketemu, ya akan silaturahmi," ungkapnya.

Ahok juga menegaskan tidak akan menempuh jalur hukum atau melaporkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maruf Amin sebagai saksi di persidangan Selasa (31/1).

Ia mengakui saat persidangan, pertanyaannya kepada Kiai Maruf dinilai tendensius, terutama saat menanyakan kedekatan ulama tersebut dengan Presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Saya memastikan bahwa saya tidak akan melaporkan KH Maruf Amin ke polisi, kalau pun ada saksi yang dilaporkan mereka adalah saksi pelapor, sedangkan Kyai Maruf bukan saksi pelapor," katanya.

Pada Rabu lalu, permintaan maaf Ahok kepada Ma'ruf disampaikan dalam video berdurasi sekitar 3 menit 38 detik. Pada video itu Ahok meminta maaf kepada Kiai Maruf jika dalam persidangan ada pernyataan yang terkesan memojokkan.

"Saya mengakui beliau juga sesepuh NU dan saya menghormati beliau sebagai sesepuh NU, seperti halnya tokoh-tokoh lain di NU, Gus Dur, Gus Mus, tokoh-tokoh yang saya hormati dan panuti," ungkap Ahok.

Terkait adanya informasi percakapan telepon antara Presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada 7 Oktober 2016, ia menyerahkan sepenuhnya kepada tim penasihat hukum.

"Saya hanya disodorkan berita tanggal 7 Oktober, bahwa ada informasi telepon SBY ke Kiai Maruf, selanjutnya terkait soal ini saya serahkan kepada penasihat hukum saya," katanya.

Baca juga artikel terkait KASUS PENISTAAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Hukum
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH