Menuju konten utama

Afghanistan Terkini: Bom Bunuh Diri di Masjid Saat Salat & 40 Tewas

Ledakan bom bunuh diri terjadi di masjid saat salat Jumat di kota Kandahar dan menewaskan lebih dari 40 orang. 

Afghanistan Terkini: Bom Bunuh Diri di Masjid Saat Salat & 40 Tewas
Pejuang Taliban berpatroli di dalam kota Kandahar, Afghanistan barat daya, Minggu, 15 Agustus 2021. (AP Photo/Sidiqullah Khan)

tirto.id - Sebuah masjid Syiah di kota Kandahar, Afghanistan hancur oleh ledakan bom bunuh diri sehingga menewaskan 40 orang dan puluhan lainnya luka-luka. BBC melaporkan, berdasarkan foto-foto yang beredar, jendela masjid itu pecah dan mayat-mayat tergeletak di tanah, sedangkan jamaah lainnya mencoba membantu.

ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan ledakan itu. Seorang pria bernama Ahmadullah mengatakan kepada kantor berita AFP, dua penyerang menembak dan membunuh penjaga sebelum memasuki gedung dan meledakkan diri.

Kandahar adalah kota terbesar kedua di Afghanistan dan tempat kelahiran spiritual Taliban, sehingga serangan yang diklaim ISIS-K dianggap signifikan.

"Penembakan dimulai setelah kami mengakhiri salat," kata Ahmadullah. "Kemudian dua, tiga ledakan terjadi. Kami terlempar ke jendela. Banyak orang, mati syahid [terbunuh] atau terluka, terbaring di sana."

Wartawan AFP mengatakan, setidaknya ada 15 ambulans langsung mendatangi lokasi kejadian setelah peristiwa bom bunuh diri itu terjadi. Reuters melaporkan, pasukan khusus Taliban langsung mengamankan lokasi dan meminta orang-orang mendonorkan darahnya untuk membantu para korban.

Sementara itu, NPR dengan mengutip laporan The Associated Press mewartakan, menurut Pejabat Taliban untuk departemen budaya dan informasi Kandahar bernama Hafiz Sayeed, 47 orang tewas dalam insiden itu dan sedikitnya 70 orang mengalami luka-luka. Kendati demikian, jumlah korban yang disampaikan para pejabat ini sedikit berbeda-beda.

Berdasarkan keterangan seorang saksi bernama Murtaza, kejadian itu bermula dari empat pembom bunuh diri memasuki masjid, dua di antaranya meledakkan bahan peledak di gerbang keamanan untuk membuka jalan bagi dua orang lainnya untuk memasuki kompleks, di mana doa-doa sedang berlangsung. Menurut dia, mungkin ada sekitar 500 orang yang hadir di masjid itu.

Bom Bunuh Diri di Masjid pada Jumat Pekan Lalu

Sebelumnya, bom bunuh diri ISIS menyerang masjid yang dipenuhi jamaah Muslim Syiah di Afghanistan utara pada Jumat, 11 Oktober lalu. Setidaknya insiden itu menewasan 46 orang dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. Ini adalah tantangan baru untuk Taliban dalam hal keamanan setelah mereka mengambil alih negara itu pada Agustus lalu.

AP News melaporkan, afiliasi ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu dengan menargetkan Syiah dan Taliban. Pernyataan itu disampaikan kantor berita Aamaq yang terkait dengan ISIS.

Bom yang menghancurkan masjid di kota Kunduz selama salat Jumat itu termasuk dalam serangkaian pemboman dan penembakan ISIS yang menargetkan penguasa baru Taliban di Afghanistan.

Ledakan itu menghancurkan jendela dan menghanguskan langit-langit. Tim penyelamat membawa satu mayat dengan tandu dan satu lagi dengan selimut.

Menurut keterangan Hussaindad Rezayee, seorang warga di daerah itu, ketika mendengar ledakan itu, ia bergegas ke masjid, tetap saat salat dimulai. “Saya datang untuk mencari kerabat saya, masjid sudah penuh,” katanya.

Sementara itu, Aljazeera melaporkan, dalam sebuah pernyataan yang dirilis di Telegram, kelompok ISIS-K di Provinsi Khorasan mengatakan, seorang pembom bunuh diri "meledakkan rompi peledak di tengah kerumunan" jamaah Syiah yang berkumpul di dalam masjid.

Ada laporan yang berbeda tentang jumlah korban. Menurut misi PBB untuk Afghanistan, ledakan itu setidaknya menewaskan dan melukai 100 orang. Sedangkan menurut wakil kepala polisi untuk provinsi Kunduz, Dost Mohammad Obaida, setidaknya 100 orang tewas atau terluka sembari menambahkan: "sebagian besar dari mereka telah tewas."

“Saya meyakinkan saudara-saudara Syiah kami bahwa Taliban siap untuk memastikan keselamatan mereka,” kata Obaida. Ia menambahkan, penyelidikan sedang berlangsung.

Sementara itu, Kantor Berita Bakhtar yang dikelola pemerintah mengatakan sedikitnya 46 orang tewas, sementara lebih dari 140 orang terluka di dalam masjid di daerah Khan Abad di kota Kunduz.

Baca juga artikel terkait BERITA TERKINI TALIBAN atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya