Menuju konten utama

Ada Perubahan Metode Pemilu 2024 Luar Negeri di 4 Wilayah Ini

Atas permintaan pemerintah setempat, KPU mengubah metode memilih pada Pemilu 2024 untuk wilayah Praha, Hong Kong,, New York dan Frankfurt.

Ada Perubahan Metode Pemilu 2024 Luar Negeri di 4 Wilayah Ini
Sejumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mempersiapkan atribut pelaksanaan Pilkada Serentak usai pendistribusian logistik di TPS 8 Kelurahan Palupi, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (8/12/2020) malam. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/rwa.

tirto.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengumumkan perubahan metode memilih di luar negeri dalam Pemilu 2024. Tercatat, empat daerah yang mengalami perubahan metode memilih, yakni New York, Praha, Hong Kong, dan Frankfurt.

Ketua KPU RI, Hasyim Asyari mengatakan perubahan metode memilih tersebut atas usulan pemilih di empat wilayah tersebut.

“Karena ada kebijakan pemerintah setempat sehingga petugas mengubah strategi untuk melayani pemilih di luar negeri,” kata Hasyim dalam Rapat Pleno Terbuka Perubahan Metode Memilih di Luar Negeri Pada Pemilu Tahun 2024 di Gedung KPU RI, Jakarta, Kamis (28/12/2023).

Hasyim juga menegaskan perubahan metode memilih tersebut tidak mengubah jumlah daftar pemilih tetap (DPT).

“Rapat pleno ini tidak mengubah jumlah pemilih, baik bertambah atau berkurang,” ujarnya.

Menurut Hasyim, ada tiga metode memilih di luar negeri, yakni Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN), Kotak Suara Keliling (KSK), dan Pos.

“Terdapat kebijakan pemerintah setempat yang membutuhkan penyesuaian metode pemilihan. Selain itu juga terdapat penyesuaian jumlah TPSLN, karena memperhatikan jumlah TPSLN yang akan melayani jumlah pemilih yang besar,” kata Hasyim.

Berdasarkan Surat Duta Besar RI Praha, yang menyampaikan bahwa Pemerintah Ceko tidak menyetujui dan keberatan atas pemungutan suara Pemilu 2024 dengan metode KSK. Atas dasar itu metode memilih di Praha berubah, dari tadinya 1 Pos, 1 TPSLN, dan 1 KSK menjadi hanya 1 Pos dan 1 TPSLN dengan total jumlah pemilih 383 orang.

Lalu, di Hong Kong, berdasarkan Surat Konsulat Jenderal RI di Hong Kong bahwa pemerintah setempat tidak merekomendasikan untuk mengadakan pemungutan suara dengan alasan keamanan. Alhasil, dari metode 9 Pos dan 31 TPSLN berubah menjadi 36 Pos dan 4 TPSLN dengan total jumlah pemilih 164.691.

Kemudian, New York. Berdasarkan Surat PPLN New York ihwal permohonan penambahan TPSLN yang semula 2 menjadi 5. Penambahan KSK yang semula 2 menjadi 5, dan penambahan Pos yang semula 1 menjadi 5.

Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Perubahan DPTLN New York pun digelar dan usulan tersebut disepakati bersama dengan jumlah total pemilih 11.141.

Sementara di Frankfurt, ada surat PPLN Frankfurt perihal permohonan penambahan TPSLN dan Pos. Kemudian, dilaksanakan Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Perubahan DPTLN dan menghasilkan penetapan metode memilih dari 1 Pos dan 2 TPSLN menjadi 5 Pos dan 5 TPSLN dengan jumlah total pemilih 11.437.

Lebih lanjut, sebelumnya diwartakan bahwa surat suara Pemilu 2024 untuk kebutuhan pemilih luar negeri telah terpenuhi 100 persen. Secara akumulatif, total surat suara untuk pemilih luar negeri mencapai 1.787.668 lembar.

Surat suara tersebut terdiri dari Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) serta Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) dari Dapil DKI Jakarta 2.

Selain surat suara, Hasyim juga memastikan logistik Pemilu 2024 lainnya untuk pemilih luar negeri telah terpenuhi 100 persen. Misalnya tinta dan segel.

Baca juga artikel terkait FLASH NEWS atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Flash news
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Dwi Ayuningtyas