tirto.id - Kasus positif virus Corona atau COVID-19 di Aceh meningkat drastis. Juru bicara Gugus Tugas COVID-19 Aceh, Saifullah Abdulgani mengatakan hingga hari ini, Senin (22/6/2020), terdapat tambahan 10 kasus positif.
"Kasus baru bertambah 10 orang sehingga akumulasi kasus COVID-19 di Aceh menjadi 49 orang, dan sudah terjadi penularan lokal dari klaster baru di Aceh Besar," kata Saifullah di Banda Aceh.
Kasus-kasus baru tersebut merupakan hasil pelacakan (tracing) kontak jarak dekat pasien positif COVID-19 berinisial Suk, 63 tahun. Suk meninggal saat dirawat di RICU RSUD Zainoel Abidin Kota Banda Aceh beberapa waktu lalu.
Saifullah menjelaskan, tim surveilans epidemiologi gugus tugas COVID-19 Aceh dan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar melacak setiap orang yang memiliki riwayat kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19.
"Semua kontak dekat COVID-19 dianggap orang tanpa gejala dan harus diperiksa. Teknisnya tergantung situasi di lapangan dan gugus tugas. Bisa dipanggil dan diperiksa, home visit, atau yang ada interaksi dengan penderita melapor kepada petugas kesehatan," kata dia.
Tim surveilans mengambil sampel usap (swab) keluarga yang tinggal bersama Suk, yakni istri, anak, menantu, dan cucunya, yang berdomisili di Aceh Besar. Begitu juga terhadap petugas medis yang merawat dan menangani jenazah Suk di RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh.
Menurut Saifullah, dari hasil pemeriksaan sampel usap dengan metode polymerase chain reaction (PCR) di Balai Litbangkes Aceh, menunjukkan lima anggota keluarga Suk positif tertular yakni Na 66 tahun, LS 38 tahun, Sus 37 tahun, BA 12 tahun, dan AB 4 tahun.
"Mereka semua tinggal di Aceh Besar saat temuan kasus, meski tidak semuanya warga Aceh Besar secara administratif kependudukannya," ujar Saifullah.
Sementara itu. perawat yang menangani Suk di rumah sakit yang terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak empat orang yakni DEM 29 tahun, Mus 32 tahun, HY 36 tahun, dan Hel 40 tahun. Mereka semua bertugas di RICU atau ruang isolasi Pinere RSUD Zainoel Abidin.
Sedangkan satu kasus lainnya yaitu seorang laki-laki berinisial AR, 54 tahun, yang tinggal sementara di Kota Banda Aceh, namun secara administrasi kependudukan bukan warga Kota Banda Aceh.
"Jadi kasus COVID-19 terbaru tersebut lima orang dari Aceh Besar dan lima orang lainnya dari Kota Banda Aceh," ujar SAG.
Secara kumulatif, provinsi paling barat Indonesia tersebut memiliki 49 kasus COVID-19, dengan rincian 20 orang telah sembuh, dua meninggal dunia dan 27 masih dalam penanganan tenaga medis di sejumlah rumah sakit rujukan.
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Gilang Ramadhan