Menuju konten utama

7 Tol Alternatif Berikut Ini Gratis Bila Arus Mudik Macet

Tujuh ruas tol gratis apabila terjadi kemacetan parah saat arus mudik dan balik Ramadhan 2024.

7 Tol Alternatif Berikut Ini Gratis Bila Arus Mudik Macet
Sejumlah kendaraan melintas di gerbang tol Kutanegara, jalan tol Jakarta - Cikampek (Japek) II Selatan di Purwakarta, Jawa Barat, Senin (18/12/2023). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/YU

tirto.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan sebanyak tujuh ruas tol fungsional sebagai alternatif secara gratis apabila terjadi kemacetan parah saat arus mudik dan balik Idul Fitri 1445 Hijriah. Tujuh tol fungsional tersebut belum rampung 100 persen dan belum dioperasikan secara resmi, tetapi secara fisik telah dapat dilalui oleh kendaraan.

“Ruas tol yang fungsional itu masih gratis, jangan lupa, jadi bisa dimanfaatkan. Mumpung belum dibayar manfaatkan,” kata Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Unsur Masyarakat Kementerian PUPR Tulus Abadi dikutip Antara, di Jakarta, Senin (25/3).

PUPR menyebut tujuh jalur tol fungsional yang disiapkan untuk dibuka jika terjadi kemacetan di ruas tol, yakni Tol Jakarta Cikampek II Selatan (Ruas Kutanegara-Sadang) sepanjang 8,5 kilometer; Tol Solo Yogyakarta-NYIA (Kartasura-Karanganom) sepanjang 22,3 km; Tol Cimanggis-Cibitung (Cikeas-Cibitung) sepanjang 19,65 km.

Selanjutnya, empat ruas tol yang ada di daerah Sumatera, yakni Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat Seksi 2 Kuala Tanjung-Indrapura Dan 3-4 Sinaksak-Seribu Dolok sepanjang 56,6 km; Tol Bangkinang-Tanjung Alai sepanjang 24,7 km; Tol Indrapura-Kisaran (Seksi 2 Limapuluh-Kisaran) sepanjang 32 km; dan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung Seksi 3 sebagian (IC Musi Landas STA 64+900-Desa Suka Mulya STA 86+127) sepanjang 21,2​ km.

Meski begitu, Tulus menegaskan bahwa ruas tol fungsional tersebut dibuka apabila kondisi lalu lintas di jalur tol yang telah beroperasi dalam keadaan yang darurat atau tidak dapat mengatasi kemacetan, meskipun kepolisian memberlakukan rekayasa lalu lintas.

“Tetapi masyarakat juga harus menyiapkan dengan hal-hal faktor pendukungnya, tapi kan nanti ini dibuka dalam kondisi yang emergency. Kalau misalnya traffic di jalan tol yang normal dengan berbagai rekayasa dilakukan oleh polisi itu sudah berjalan dengan baik, ya belum tentu dibuka,” ujar Tulus.

Dia menerangkan jika ketujuh ruas tol tersebut memang dibuka nantinya, maka pengendara hanya dapat melintas dari pukul 06.00 pagi hingga pukul 17.00 sore.

“Tol fungsional itu secara resmi belum operasional tetapi secara fisik sudah siap dilewati. Tetapi nanti dioperasikan pukul 06.00 pagi sampai pukul 17.00 sore, jadi jadi selama siang saja. Dari sisi safety sudah terpenuhi,” ujar Tulus.

Kementerian PUPR memprediksi puncak arus mudik di jalur tol pada H-7 Lebaran. Sedangkan untuk arus balik pada H+7 Idul Fitri. Diperkirakan sebanyak 193,6 juta orang akan melakukan pergerakan pada Lebaran 2024.

“Kalau dari sisi tol, saat ini yang sudah operasional seluruh Indonesia itu meliputi 2.835 kilometer, mulai dari Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, dan di Jawa paling panjang,” kata Tulus.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan memproyeksikan ada sebanyak 193,6 juta orang atau 71,7 persen dari total penduduk melakukan perjalanan mudik selama periode Lebaran 2024.

"Kami melakukan prediksi berdasarkan pemetaan dari tanggal-tanggal libur yang telah ditetapkan," kata Kepala Badan Transportasi Kementerian Perhubungan Robby Kurniawan dalam konferensi pers, di Jakarta, Minggu (17/3).

Robby menuturkan data itu diperoleh dari hasil survei sebanyak 48.107 responden di 38 provinsi dengan margin of error 0,46 persen.

Baca juga artikel terkait MUDIK 2024

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Anggun P Situmorang