tirto.id - Indonesia akan memperingati hari kemerdekaan pada 17 Agustus mendatang. Selain mengadakan lomba atau syukuran dan pentas seni untuk memperingatinya, kegiatan lainnya seperti menonton flm bisa juga dilakukan.
Menonton film, selain menambah rasa kebersamaan juga digunakan untuk menyampaikan pesan moral lewat audio visual. Berikut beberapa rekomendasi film Indonesia yang bisa ditonton untuk memperingati hari kemerdekaan RI.
1. Soekarno: Indonesia Merdeka (2013)
Film ini mengisahkan Soekarno dan rekan-rekan seperjuangan dalam upaya memerdekakan Indonesia. Disutradarai oleh Hanung Bramantyo, dan Ario Bayu berperan sebagai sang proklamator.
Soekarno: Indonesia Merdeka mengisahkan biografi Soekarno sejak masa kecilnya, yang sebenarnya bernama Kusno, lalu diubah menjadi Soekarno karena sering sakit-sakitan, masa remaja SOekarno dan kisah cintanya, hingga menjadi pemuda yang memperjuangkan bangsa.
Film ini juga menampilkan pidaot-pidato Soekarno yang penuh semangat, salah satunya, "Indonesia Menggugat". Film ini juga mengisahkan pengasingan Soekarno dan kawan-kawan hingga detik-detik proklamasi kemerdekaan Indonesia.
2. Guru Bangsa Tjokroaminoto (2015)
Haji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto memiliki andil besar dalam mempertahankan martabat bangsa di awal-awal kemerdekaan Indonesia.
Guru Bangsa Tjokroaminoto mengisahkan perjuangan Tjokroaminoto yang menyadarkan masyarakat yang kala itu masih minim pendidikan, kemiskinan dimana-mana, dan tidak ada sekolah bagi rakyat untuk mengenyam pendidikan. Melalui organisasi Sarekat Islam ia melakukan aksi dan sosialisasi di masyarakat.
Film ini juga mengisahkan konflik yang terjadi dalam kelompok Sarekat Islam serta kegigihannya untuk tetap mengangkat harkat martabat masyarakat di tengah konflik tersebut.
Garin Nugroho menyutradarai film ini dengan bintang Reza Rahardian (Tjokroaminoto), Alex Abbad (Abdullah), Putri Ayudya (Soeharsikin), Maia Estianty (Mrs. Mangoenkoesoemo), Didi Petet (Haji Hasan), Chelsea Islan (Stella), dan beberapa bintang kenamaan Indonesia lainnya.
3. Jenderal Soedirman (2015)
Film Jenderal Soedirman garapan Viva Westi mengisahkan Jenderal Soedirman (Adipati Dolken) dalam melawan penjajahan Belanda secara gerilya atau perjuangan bawah tanah, meskipun ia berjuang melawan sakit paru-paru.
Mengisahkan perjuangan, strategi, dan kegigihannya dalam melawan penjajah Belanda yang kala itu menyatakan bahwa Indonesia sudah tidak ada, dari balik hutan-hutan Jawa ia dan tentaranya menyusun strategi dan penyerangan yang membuat tentara Belanda kehabisan logistik dan waktu.
Flm ini mengambil setting tempat di Yogyakarta, Bandung, Magelang, dan Wonosari.
4. Kartini (2017)
Kartini juga film biografi pahlawan perempuan Indonesia yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Mengisahkan perjuangan Kartini yang mengupayakan kesetaraan hak, terutama dalam sosial dan pendidikan perempuan Indonesia dengan laki-laki.
Kartini (Dian Sastro Wardoyo) kecil tumbuh dengan menyaksikan ibunya, Ngasirah menjadi orang terbuang di rumahnya sendiri. Sebagai keturunan ningrat, Kartini berkesempatan untuk bersekolah. Melalui surat-suratnya dan usahanya,ia berupaya menyediakan lapangan kerja dan kesetaraan bagi perempuan di Jepara.
Dalam film ini, Dian Sastro melakukan dialog dalam 3 bahasa, yaitu Jawa, Indonesia (dengan aksen Jawa yang kental), dan Belanda.
5. Merah Putih (2009)
Film ini mengisahkan perjuangan rakyat melawan Belanda paska kemerdekaan, yaitu pada 1947 dalam bentuk drama fiksi. Merah Putih mengisahkan pemuda yang berlatar belakang suku yang berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari serangan Belanda.
Dibintangi oleh Darius Sinathrya (Marius), Donny Alamsyah (Tomas), Rahayu Saraswati (Senja), Lukman Sardi (Amir), Joe Sims (Sergeant De Graffe), dan beberapa aktor lainnya. Merah Putih adalah film prekuel dari dua film yang rilis berikutnya, yaitu Darah Garuda dan Hati Merdeka.
6. Darah Garuda (2010)
Darah Garuda rilis satu tahun setelah film pertama rilis. Merupakan kelanjutan dari film pertama, kali ini empat sekawan, Amir (Lukman Sardi), Tomas (Donny Alamsyah), Dayan (Teuku Rifnu), dan Marius (Darius Sinathrya) bertemu dengan kelompok gerilyawan lainnya.
Kecurigaan mulai timbul karena kelompok tersebut berbeda pendapat. Konflik makin menajam saat terbukti ada pengkhianatan diantara mereka. medan pertempuran bergeser dari Jawa Tengah ke Jawa Barat.
7. Hati Merdeka (2011)
Sekuel ketiga ini juga merupakan kelanjutan dari 2 film sebelumnya. Empat sekawan kali ini berpisah dan mulai bergumul dengan kehidupan dan keputusan masing-masing. Amir ingin mengundurkan diri dari angkatan darat. Dayan, Tomas, dan Marius juga Senja berangkat ke Bali ke kampung halaman Dayan utnuk membantu rakyat Bali mempertahankan wilayah KNIL.
Dayan tidak bisa lagi berbicara karena lidahnya dipotong saat tertawan, Marius masih ceroboh, Tomas membara oleh balas dendam atas keluargana yang terbunuh di Manado.
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Yantina Debora