tirto.id - Setelah prosesi puncak ibadah haji di Armuzna (Arafah, Muzdalifah dan Mina) pada 15 hingga 19 Juni 2024, enam jemaah haji Indonesia dilaporkan hilang. Kemudian laporan ditindaklanjuti oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).
Laporan dibuat oleh para ketua kloternya. Saat ini keenam jemaah tersebut telah ditemukan di tempat terpisah. Beberapa jemaah ditemukan sudah dirawat di rumah sakit, sementara satu orang sudah dimakamkan.
Seperti disampaikan Kepala Bidang Perlindungan Jemaah (Linjam) PPIH Arab Saudi, Harun Al Rasyid, pencarian dilakukan sejak puncak haji, selama enam hari ke berbagai tempat dan melalui jaringan rekan-rekan di rumah sakit Arab Saudi.
Petugas menemukan para jemaah itu tersebar di rumah sakit, ada juga yang diantarkan kepolisian Arab Saudi hingga ada yang laporan sudah dimakamkan oleh pihak maktab atau masyariq.
“Laporan yang kami diterima dari ketua rombongan, ketua regu, dan ketua kloter tentang jemaah yang terpisah dari rombongan ketika puncak haji di Armuzna, khususnya ketika di Mina, semuanya 6 orang,” kata dia, Senin (24/6/2024).
Harun menjelaskan, dari total enam jemaah tersebut semuanya jemaah regular yang berasal dari kloter GTH 18, SOC 75, dan JKG 11. Sedangkan dua lainnya dari furoda dan visa ziarah.
“Itu masuk laporannya ke kami, karena kami sebagai tim yang bergerak menangani itu kami langsung bergerak karena mereka jemaah haji Indonesia yang perlu kita lindungi dan kita cari,” ujarnya menambahkan.
Menurut Harun, kasus jemaah hilang saat puncak haji itu karena terpisah dari rombongan saat pulang dari Jamarat atau tempat lontar jumrah. Kemudian ada juga yang hilang di sekitar tenda karena bingung kembali ke tendanya di Mina.
PPIH, kata Harun, sudah memberikan kabar kepada keenam keluarga jemaah di rumah. Keluarga menyampaikan ucapan terima kasih karena sudah membantu mencarikan keluarga mereka.
“Mereka mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada seluruh tim dan PPIH atas apa yang telah kita kerjakan. Kami mohon doanya mudah-mudahan semua dalam keadaan aman setelah pucak Armuzna,” ucap Harun.
Penulis: Muhammad Taufiq
Editor: Abdul Aziz