tirto.id - Saat ini, umat Islam akan menuju penghujung Ramadhan. Di akhir bulan puasa ini, terdapat sejumlah amalan khusus yang dapat dikerjakan untuk meraih berkah Ramadhan.
Umat Islam dianjurkan untuk memanfaatkan momen Ramadhan yang akan berakhir demi meraih berkah dari Allah SWT.
Pasalnya, pada Ramadhan, amal ibadah akan dilipatgandakan pahalanya, sementara perbuatan maksiat juga diganjar dosa berlipat-lipat.
Lalu, kapan 10 hari terakhir Ramadhan 2024? Apa saja amalan di akhir ramadhan yang bisa dilakukan? Apakah ada hadits tentang akhir Ramadhan atau 10 malam terakhir Ramadhan? Baca terus artikel ini untuk mengetahui penjelasannya lebih lanjut.
Kalender 10 Hari Terakhir Ramadhan 2024
10 hari terakhir Ramadhan 2024 dimulai pada hari ke-20 malam 21 Ramadhan yang bertepatan jatuh pada 31 Maret sampai 9 April 2024, hal ini dilihat berdasarkan penetapan 1 Ramadhan 1445 H oleh pemerintah, yakni 12 Maret 2024.
Ada beberapa amalan dan doa 10 hari terakhir Ramadhan sesuai sunnah Rasulullah SAW yang bisa dijalankan.
Berdasarkan teladan Nabi Muhammad SAW, beliau mengisyaratkan kepada umatnya untuk meningkatkan intensitas ibadah di sepertiga akhir Ramadan.
Hadits tentang 10 hari terakhir ramadhan diriwayatkan oleh Aisyah RA, ia berkata: "Ketika memasuki 10 akhir Ramadan, Nabi mengencangkan sarung, mengisi malamnya dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk ikut ibadah," (HR. Bukhari).
Apabila seorang muslim masih diberi usia untuk menjalani Ramadan, momen itu sebaiknya dimanfaatkan seefektif dan seefisien mungkin untuk memaksimalkan berkah bulan suci ini.
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Maka takutlah kalian (terhadap) Ramadan. Sesungguhnya amalan-amalan kebaikan dilipatgandakan pada bulan tersebut (Ramadan) dan begitu juga dengan amalan-amalan keburukan," (HR. Thabrani).
Terkhusus, pada sepertiga akhir Ramadan, Rasulullah SAW memberi teladan untuk melakukan sejumlah amalan khusus, mulai dari meningkatkan intensitas salat malam dan ibadah lainnya, mencari Lailatul Qadar, hingga memanjatkan doa penghujung Ramadan.
Amalan Malam Lailatul Qadar Sesuai Sunnah
Berikut ini sejumlah amalan yang dapat diterapkan pada sepertiga akhir Ramadan untuk mencari berkah di penghujung bulan puasa 1445 hijriah.
1. Memperbanyak salat sunnah dan Tahajud
Pada momen akhir Ramadan, khususnya pada malam ganjil di 10 hari terakhir bulan Ramadhan, Rasulullah SAW memperbanyak salat sunah, mengurangi tidur, menghidupkan malam dengan ibadah, dan meningkatkan intensitas amalan baik.Hal itu tergambar dalam hadis riwayat Aisyah di atas: "Rasulullah SAW biasa ketika memasuki 10 Ramadan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah,” (HR. Bukhari dan Muslim).
2. Mengajak keluarga untuk salat malam
Sebagaimana disebutkan di atas, pada sepertiga akhir Ramadan, seorang muslim dianjurkan untuk mengajak keluarganya untuk menghidupkan salat malam, mulai dari salat Tarawih, Tahajud, hingga Witir.3. Iktikaf di masjid
Di 10 hari terakhir Ramadan, Rasulullah menganjurkan pengerjaan iktikaf di masjid.Hal itu berdasarkan teladan Nabi Muhammad SAW dari hadis Aisyah RA, ia berkata: "Rasulullah SAW beriktikaf pada sepuluh (malam) terakhir bulan Ramadan, hingga Allah memanggilnya"
4. Mencari berkah Lailatul Qadar
Lailatul Qadar merupakan malam terbaik pada Ramadan. Keutamaan Lailatul Qadar digambarkan sebagai malam yang lebih baik daripada 1.000 bulan sebagaimana tergambar dalam surah Al-Qadr ayat 1-5. Lailatul Qadar selalu datang pada setiap Ramadan. Namun, tidak ada yang tahu kapan malam Lailatul Qadar secara spesifik.
Meski demikian, Rasulullah SAW mengisyaratkan bahwa Lailatul Qadar jatuh pada malam-malam ganjil di sepertiga akhir Ramadan, yakni pada tanggal 21, 23, 25, 27, atau 29 Ramadan.
"Barang siapa beribadah pada saat malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharapkan pahala, diampuni dosa-dosanya yang telah lampau," (HR. Bukhari).
Terkait salat malam Lailatul Qadar, ketentuannya dapat dilihat di sini.
5. Memperbanyak sedekah
Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak sedekah pada 10 hari terakhir Ramadan.Menyumbangkan sebagian harta kepada orang yang membutuhkan termasuk keutamaan ibadah pada Ramadan.
Hal ini sesuai dengan semangat infak (termasuk zakat) yang bertujuan untuk mempererat hubungan sesama manusia (hablum minannas), selain juga hubungan spiritual (hablum minallah).
Allah SWT berfirman dalam surah As-Sajdah ayat 16: “Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka,” (QS. As-Sajdah [32]: 16).
6. Membaca doa penghujung Ramadan
Di penghujung Ramadan, Nabi Muhammad SAW mengajarkan umat Islam untuk berdoa kepada Allah SWT sebagaimana hadis riwayat Jabir bin Abdillah.Bacaan Doa Lailatul Qadar 10 Malam Terakhir Ramadhan
Doa penghujung Ramadan dilafalkan sebagai berikut:
للَّهُمَّ لاَ تَجْعَلْهُ آخِرَ الْعَهْدِ مِنْ صِيَامِنَا إِيَّاهُ، فَإِنْ جَعَلْتَهُ فَاجْعَلْنِيْ مَرْحُوْمًا وَ لاَ تَجْعَلْنِيْ مَحْرُوْمًا
Bacaan latinnya: "Allahumma laa taj'alhu aakhirol'ahdi min shiyaminaa iyyahu, fain ja'altahu faj'alnii marhuuman walaa taj'alnii mahruuman"
Artinya: "Ya Allah, janganlah Kaujadikan Ramadan ini sebagai Ramadan terakhir dalam hidupku. Jika Engkau menjadikannya sebagai Ramadan terakhirku, maka jadikanlah aku sebagai orang yang Engkau sayangi."
Doa ini dapat dibaca di akhir Ramadan pada malam takbiran. Doa tersebut merupakan permohonan agar pembacanya memperoleh ampunan, serta diberi usia panjang untuk bertemu dengan Ramadan tahun berikutnya.
Sementara dalam riwayat lainnya, Aisyah RA pernah bertanya kepada Rasulullah SAW,
“Wahai Rasul, andaikan aku bertemu Lailatulqadar, doa apa yang bagus dibaca? Rasul menjawab, ‘Allâhumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annî,’ (Wahai Tuhan, Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai orang yang minta ampunan. Karenanya ampunilah aku),” (HR. Ibnu Majah).
Editor: Iswara N Raditya
Penyelaras: Dhita Koesno