Menuju konten utama

58 PSN Belum Digarap, Indef: Perencanaannya Amburadul

Kemenko bidang Perekonomian mencatat sebanyak 58 proyek yang belum tergarap sama sekali terancam keluar dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).

58 PSN Belum Digarap, Indef: Perencanaannya Amburadul
Foto udara proyek Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) di Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (28/10/2021). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.

tirto.id - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat sebanyak 58 proyek yang belum tergarap sama sekali terancam keluar dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Hal itu karena, proyek-proyek ini sudah diberi waktu penyelesaian hingga 2024 namun belum ada progres.

Proyek PSN yang belum tersentuh antara lain MRT fase II, kereta semi cepat Jakarta-Surabaya, Pelabuhan Ambon, Tol Trans Sumatera tahap II, Tol Bocimi hingga Sukabumi, dan Tol Getaci.

Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda mengatakan, pencoretan daftar proyek dari PSN tersebut menjadi bukti perencanaan dibuat pemerintah tidak optimal.

"Jadi saya rasa itu menunjukkan perencanaan PSN sangat amburadul dan berakibat buruk ke implementasinya," ujarnya kepada Tirto, Senin (31/7/2023).

Huda mengatakan dengan kondisi saat ini, pemerintah berupaya melakukan bersih-bersih proyek mana yang berpotensi mangkrak dan tidak. Sebab kalau berpotensi mangkrak, maka memang lebih baik dihapus.

"Ini agar tidak menambah legacy buruk Jokowi. Jadi saya rasa itu menunjukkan perencanaan PSN sangat amburadul," ujarnya.

Untuk diketahui, secara keseluruhan, 158 PSN tercatat sudah diselesaikan hingga 11 Juli 2023. Nilai proyeknya mencapai Rp1.102,6 triliun. Teranyar, PSN yang telah selesai dan diresmikan Presiden Joko Widodo adalah Tol Cisumdawu.

Sementara target yang akan diselesaikan pada 2023 sebanyak 25 proyek dari 30 rencana proyek sepanjang tahun ini.

Baca juga artikel terkait PROYEK STRATEGIS NASIONAL atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang