tirto.id - Sebanyak 127 keluarga yang terdiri atas 387 warga korban abrasi di pesisir Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, masih tinggal di pengungsian.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minahasa Selatan mencatat 53 keluarga yang terdiri atas 134 orang mengungsi di Balai Pertemuan Umum Lewet, 46 keluarga beranggotakan 158 orang mengungsi di Aula Sentrum Uwuran II, serta 28 keluarga beranggotakan 95 orang mengungsi di rumah kerabat.
Kepala Pelaksana BPBD Minahasa Selatan, Thorie R Joseph memastikana pemerintah membantu pemenuhan kebutuhan pokok warga yang mengungsi akibat rumahnya terkena dampak abrasi daerah pesisir.
"Jangka panjang kita menyediakan logistik (bantuan). Jadi tak hanya di tempat pengungsian saja, tapi ketika mereka menempati tempat hunian sementara kami juga akan menyediakan logistiknya," kata Thorie di Manado, Kamis (30/6/2022).
Menurut Thorie, sumbangan dari donatur untuk warga yang terdampak abrasi daerah pesisir juga masih mengalir.
Pada 15 Juni 2022, abrasi yang terjadi di kawasan pantai menyebabkan kerusakan pada rumah warga dan fasilitas umum di Kelurahan Bitung dan Kelurahan Uwuran Satu, Kecamatan Amurang.
Hingga 22 Juni 2022, abrasi yang terjadi di wilayah tersebut tercatat telah menyebabkan kerusakan pada 61 rumah, jembatan, jalan, fasilitas penyediaan air minum, penginapan, kafe, dan tempat wisata.
Sebagian warga yang rumahnya terkena dampak abrasi masih mengungsi, termasuk di antaranya 18 bayi, 34 balita, empat ibu hamil, dan 42 warga lanjut usia.
Editor: Gilang Ramadhan