Menuju konten utama
Banjir di Kabupaten Bekasi

305 Warga Keduwaringin Terdampak Banjir Luapan Sungai Cibeet

Pemkab Bekasi menyiapkan pengungsian dan fasilitas umum bagi warga Keduwaringin yang rumahnya masih terendam banjir.

305 Warga Keduwaringin Terdampak Banjir Luapan Sungai Cibeet
Ilustrasi banjir. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/rwa.

tirto.id - Sebanyak 305 warga di Desa Bojongsari, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terdampak banjir luapan Sungai Cibeet. Banjir merendam permukiman warga di Keduwaringin sejak beberapa hari lalu.

"Jumlah warga terkena dampak banjir sebanyak 95 kepala keluarga dengan total 305 jiwa. Bantuan sudah kita salurkan kepada warga terdampak, masih terus kita monitor," kata Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan di Cikarang, Selasa (6/12/2022).

Dani menyebutkan beberapa titik banjir per kemarin sudah terpantau surut. Pemerintah daerah telah menyiapkan fasilitas umum bagi warga yang tempat tinggalnya masih terendam banjir.

"Masyarakat sebagian mengungsi dan juga sudah mendirikan tenda-tenda serta sudah dibentuk pos pelayanan kesehatan, jadi yang sakit nanti langsung bisa berobat secara gratis," katanya.

Pemkab Bekasi melalui Dinas Sosial dan BPBD sudah memberikan bantuan berupa obat-obatan serta makanan dan minuman kepada warga terdampak banjir.

Pemerintah daerah juga menyiapkan tempat pengungsian di lokasi yang lebih tinggi. Termasuk menyiapkan tempat kegiatan belajar dan mengajar yang aman dari banjir.

"Sudah kita lihat bersama-sama, sudah ada yang berdiri tempat pengungsian serta sekolah pun tetap berjalan, karena sedang melaksanakan ujian juga," kata Dani.

Dani telah menginstruksikan camat, kepala desa, serta lurah untuk memimpin siap siaga di daerah rawan banjir, Mereka diminta memantau tinggi air secara intensif, termasuk tidak tidur terlalu lelap saat hujan berlangsung lebih dari satu jam.

"Jadi mereka sudah mengetahui jalur evakuasi dan mencari lokasi yang aman. Tidak menunggu air datang. Terutama untuk kelompok usia rentan, anak-anak, serta difabel, itu harus didahulukan untuk evakuasi," ucapnya.

Menurut Dani, solusi penanganan banjir pada aliran Sungai Cibeet adalah dengan membangun bendungan bagian hulu seperti di wilayah Kabupaten Bogor.

"Dengan adanya bendungan, ketika ada air besar bisa dibendung dan saat surut dirilis sedikit-sedikit. Pemerintah sudah merencanakan pembuatan bendungan Sungai Cibeet di Kabupaten Bogor tetapi tertunda di tahun kemarin. Insya Allah tahun ini akan diajukan lagi serta 2024 akan direalisasikan," kata dia.

Baca juga artikel terkait BANJIR BEKASI

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan