Menuju konten utama

3 Majelis Minta Suharso Monoarfa Mundur dari Jabatan Ketum PPP

Tiga majelis PPP mendesak Suharso Monoarfa mundur dari jabatan Ketum partai, salah satunya karena pidato soal amplop kiai.

3 Majelis Minta Suharso Monoarfa Mundur dari Jabatan Ketum PPP
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa (kiri) menyampaikan pidato disaksikan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari (kanan) sebelum menyerahkan berkas pendaftaran partai politik calon peserta Pemilu 2024 di gedung KPU, Jakarta, Rabu (10/8/2022). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/YU

tirto.id - Ketua Majelis Pertimbangan Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP) Muhammad Mardiono meminta Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Meskipun demikian, proses pengunduran diri Suharso akan ditetapkan dalam sejumlah proses.

"Kami belum sampai situ, nanti ada sejumlah mekanisme yang dilakukan di DPP," ungkapnya.

Mardiono menjelaskan selain dirinya, ada dua pimpinan di DPP yang ikut menandatangani permohonan pengunduran diri Suharso Monoarfa. Mereka adalah Ketua Majelis Syariah DPP PPP, Mustofa Aqil Siraj, dan Ketua Majelis Kehormatan DPP PPP, Zarkasih Nur yang juga menandatangani surat pernyataan yang meminta Suharso Monoarfa untuk mundur.

Berikut isi surat pernyataan permohonan agar Suharso mundur dari jabatannya:

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pasca Muktamar IX sampai dengan saat ini, bersama ini dengan hormat kami 3 (tiga) Pimpinan Majelis (Majelis Syariah, Majelis Kehormatan, Majelis Pertimbangan) DPP PPP menyampaikan hal-hal sebagai berikut.

1. Telah berkembang suasana yang tidak kondusif dan kegaduhan di Partai, terutama dikalangan para kiai dan santri baik yang menjabat di struktur partai maupun pendukung PPP akibat dari pidato Saudara Suharso Monoarfa sebagai Ketua Umum PPP dalam forum pendidikan anti korupsi bagi PPP yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI pada tanggal 15 Agustus 2022.

Rekaman pidato saudara telah menjadi viral di berbagai media sosial dan menciptakan suasana yang kontra produktif bagi perjuangan partai menyongsong pemilihan umum mendatang.

Pidato Saudara Suharso Monoarfa terkait dengan pemberian sesuatu ketika silaturahmi atau sowan kepada para kiai tersebut telah dinilai oleh berbagai kalangan kiai dan santri sebagai penghinaan terhadap para kiai dan dunia pesantren.

Setelah kami mendengarkan kembali pidato terkait dengan hal diatas, maka kami juga berpandangan bahwa yang disampaikan oleh Saudara Suharso Monoarfa tersebut merupakan ketidakpantasan dan kesalahan bagi seorang pimpinan partai Islam yang seharusnya menjunjung tinggi nilai-nilai Islam dan mengedepankan akhlak mulia, khususnya terhadap para ulama dan kiai yang menjadi panutan umat Islam di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Sebelum timbulnya kegaduhan akibat pidato di KPK RI tersebut diatas, kami para pimpinan Majlis juga mengikuti dengan seksama berbagai demonstrasi yang masih berlanjut sampai saat ini dikarenakan sejumlah keputusan DPP-PPP atas hasil forum permusyawaratan partai baik di tingkat musyawarah wilayah maupun musyawarah cabang PPP, serta isu gratifikasi yang dilaporkan sebagai tindak pidana korupsi kepada KPK RI.

Berbagai demonstrasi terhadap kepemimpinan Saudara Suharso Monoarfa tidak hanya terjadi di kantor DPP-PPP, akan tetapi juga dilaksanakan pada Kantor Kementerian PPN/Bappenas dan KPK RI.

Demonstrasi seperti ini, belum pernah terjadi sebelumnya dalam perjalanan sejarah PPP, dan telah menurunkan marwah PPP sebagai partai politik Islam.

3. Terdapat berbagai pemberitaan mengenai persoalan kehidupan rumah tangga pribadi Saudara Suharso Monoarfa di berbagai media dan media sosial yang menjadi beban moral dan mengurangi simpati terhadap PPP sebagai partai Islam.

4. Mengingat bahwa pada situasi sebelumnya elektabilitas PPP tidak juga beranjak naik semenjak dipimpin oleh Saudara Suharso Monoarfa, maka ketiga poin diatas akan menjadi hal yang kontra-produktif bagi peningkatan elektabilitas PPP.

Mempertimbang kan hal-hal yang kami sampaikan diatas serta masukan informasi dan pandangan sejumlah pihak baik didalam dan diluar jajaran PPP, maka kami sebagai pimpinan ketiga Majlis di DPP-PPP meminta saudara Suharso Monoarfa untuk berbesar hati mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum DPP-PPP.

Permintaan diatas Insyaallah akan membawa kebaikan bagi PPP dan seluruh jajaran maupun akar rumput yang ada didalamnya. Kebaikan ini yang kami yakini akan menjadi salah satu faktor penyelamat PPP dalam Pemilu 2024.

Atas kesediaan dan sikap bijak Saudara untuk mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum DPP-PPP, kami menyampaikan ucapkan jazakallah khoiron katsira.

Baca juga artikel terkait KETUA UMUM PPP SUHARSO MONOARFA atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Fahreza Rizky