Menuju konten utama

200 Motoris Siap Antar BBM ke Warga Terjebak Macet Mudik Lebaran

Masyarakat yang membutuhkan layanan motoris dapat menghubungi call center 135 untuk mendapatkan BBM bila sedang terjebak macet saat mudik lebaran.

200 Motoris Siap Antar BBM ke Warga Terjebak Macet Mudik Lebaran
Kendaraan terjebak kemacetan di jalur satu arah atau one way Tol Cikopo-Palimanan, Karawang KM 75, Jawa Barat, Minggu (14/4/2024). Kemacetan yang mengular sekitar 5 km dari KM 77 itu terjadi akibat penyempitan jalur contraflow di KM 72. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/nz

tirto.id - PT Pertamina Patra Niaga akan menyiapkan 200 motoris atau petugas pelayanan antar Bahan Bakar Minyak (BBM) menggunakan sepeda motor yang diperuntukan bagi pemudik yang mengalami kendala saat dalam perjalanan mudik lebaran.

Masyarakat yang memerlukan pasokan namun kesulitan menjangkau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dapat meminta bantuan melalui call center 135.

“Dan juga kami siapkan ada 200 motoris, sepeda motor untuk mendukung layanan kedaulatan masyarakat apabila masyarakat mengalami kendala pasokan ataupun kemacetan dan lain-lain. Kami akan jemput bola dengan menelpon ke call center 135,” ujar Pelaksana Tugas Harian (PTH) Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, pada Kamis (20/3/2025).

Ega mengatakan masyarakat yang membutuhkan layanan motoris dapat menginformasikan posisi kepada pusat panggilan untuk diarahkan dan mendapatkan pasokan BBM.

Selain itu, Ega juga menyoroti lonjakan konsumen yang mungkin terjadi di area SPBU saat mudik lebaran. Dia mengatakan pihaknya juga akan menawarkan bensin kemasan sebagai antisipasi dan menghindari penumpukan.

“Jadi nanti kita ada petugas yang akan memonitor itu bila sekiranya antrian terlalu panjang kami bisa menawarkan di SPBU selanjutnya atau kita berikan tambahan layanan secara kemasan, ini juga sebagai antisipasi,” tuturnya.

Kesiapan PT Pertamina melayani arus mudik di Tol Trans Jawa

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (tengah) didampingi Kepala BPH Migas Erika Retnowati (kanan), Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Mochamad Iriawan (kedua kiri), dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius (kiri) menyaksikan petugas Lemigas menguji sampel kualitas produk BBM jenis pertamax dan pertalite saat meninjau kesiapan SPBU dalam melayani arus mudik Lebaran di Rest Area KM 379A Tol Semarang-Batang, di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Kamis (20/3/2025). Dalam kunjungan kerja yang dihadiri Menteri ESDM itu, PT Pertamina (Persero) memastikan kesiapan sejumlah titik rest area di jalur Tol Trans Jawa dalam melayani kebutuhan BBM pemudik serta menyediakan tempat beristirahat khusus dan gratis selama arus mudik Lebaran 2025 agar nyaman dan lancar. ANTARA FOTO/Aji Styawan/rwa.

Sementara itu, guna memenuhi permintaan BBM selama periode lebaran, PT Pertamina telah menyiagakan 7.746 SPBU, dengan 1.832 SPBU diantaranya beroperasi 24 jam. Untuk pasokannya, Ega menyebut Pertamina akan menyiapkan 211 mobil tangki yang ditempatkan di lokasi-lokasi strategis, terutama di daerah yang rawan kemacetan.

"Sehingga pasokan ke SPBU bisa kami potong kompas tidak langsung dari terminal tapi kami sudah mendahului sehingga apabila ada kedaulatan yang mendesak stok di SPBU bisa segera diisikan," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ega juga mengaatakan telah menyiagakan 47 tim agen industri untuk mendukung ketersediaan LPG dan 315 agen industri untuk pasokan BBM. Meskipun demikian, dia menilai konsumsi energi sektor industri biasanya mengalami penurunan saat libur lebaran.

“Untuk sektor transportasi laut atau sungai, kita ada 55 stasiun pengisian bahan bunker untuk kapal-kapal yang kita siapkan. Ada 414 SPBU nelayan ini juga kita siapkan. Transportasi udara ada 70 DPPU Depot pengisian pesawat udara kita siagakan dan untuk supply point ada 125 terminal BBM, 40 terminal LPG dan 731 SPBU," tutur Ega.

Baca juga artikel terkait LEBARAN 2025 atau tulisan lainnya dari Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Rahma Dwi Safitri
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Bayu Septianto