Menuju konten utama

1.464 Polisi Kawal Aksi Unjuk Rasa Buruh di Depan Gedung DPR

Aksi unjuk rasa ini dilakukan 2.000 buruh yang tergabung dalam KASBI untuk menuntut kesejahteraan dan perlindungan pekerja.

1.464 Polisi Kawal Aksi Unjuk Rasa Buruh di Depan Gedung DPR
Sebanyak 1.464 personel kepolisian gabungan diterjunkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa yang digelar oleh Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) di depan Gedung DPR/MPR RI pada Kamis (6/11/2025). tirto.id/Naufal majid

tirto.id - Sebanyak 1.464 personel kepolisian diterjunkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa yang digelar oleh Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) di depan Gedung DPR/MPR RI pada Kamis (6/11/2025).

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, memimpin langsung Tactical Wall Game (TWG) dan apel kesiapan sejak Kamis pagi sekira pukul 08.00 WIB di kawasan Gedung DPR/MPR RI.

Susatyo mengklaim bahwa seluruh personel akan bertugas dengan pendekatan yang humanis dan tanpa membawa senjata api.

“Hari ini kita bukan sekadar menjaga, tapi melayani saudara-saudara kita yang akan menyampaikan pendapatnya di muka umum. Lakukan dengan humanis, jangan ada yang membawa senjata api,” kata Susatyo di hadapan pasukannya, dikutip Tirto dari keterangan pers resmi yang diterima pada Kamis (6/11/2025).

Adapun personel yang terlibat berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan jajaran polsek. Mereka ditempatkan di sejumlah titik strategis di sekitar Gedung DPR untuk melakukan pengamanan.

Susatyo juga berpesan kepada peserta aksi agar tetap tertib dan tidak mudah terprovokasi. Ia mengingatkan para orator agar tidak menghasut atau memprovokasi massa untuk bertindak di luar ketentuan.

“Kami imbau kepada para orator agar tidak memprovokasi massa lainnya. Tetap tertib, jangan membakar ban, dan jangan merusak fasilitas umum. Sampaikan aspirasi dengan sejuk dan damai,” ujarnya.

Terkait arus lalu lintas, Susatyo menjelaskan bahwa rekayasa lalu lintas di sekitar Gedung DPR/MPR bersifat situasional dan disesuaikan dengan perkembangan jumlah massa di lapangan.

“Kami akan melakukan rekayasa lalu lintas jika diperlukan. Warga yang akan melintas di sekitar Gedung DPR sebaiknya mencari jalan alternatif untuk menghindari kemacetan,” tuturnya.

Aksi unjuk rasa ini dilakukan 2.000 buruh yang tergabung dalam Konfederasi Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) melakukan long march ke Gedung DPR RI pada siang ini, Kamis (6/11/2025).

Ketua Umum KASBI, Sunarno menyatakan, mereka melakukan long march untuk menyuarakan sepuluh tuntutan yang menyangkut kesejahteraan dan perlindungan pekerja.

Sunarno menjelaskan bahwa aksi ini merupakan respons atas penderitaan buruh akibat eksploitasi sistemik, termasuk upah murah dan gelombang PHK.

Aksi nasional ini menyuarakan sepuluh tuntutan utama yang mencakup perbaikan kesejahteraan dan jaminan perlindungan bagi pekerja:

· Sahkan Undang-Undang Ketenagakerjaan yang pro-buruh.

· Berlakukan Upah Layak Nasional dan naikkan upah 2026 minimal 15%.

· Hapuskan sistem kerja kontrak, outsourcing, dan pemagangan eksploitatif, termasuk kemitraan palsu untuk driver online (ojol).

· Lindungi buruh perempuan dan segera ratifikasi Konvensi ILO 190.

· Sediakan day care anak murah dan berkualitas, serta ruang laktasi di tempat kerja.

· Jamin hak-hak buruh di sektor perkebunan, pertanian, pertambangan, pendidikan, dan kesehatan.

· Lindungi buruh migran dan pekerja perikanan, serta ratifikasi Konvensi ILO 188.

· Turunkan harga kebutuhan pokok (sembako), BBM, tarif listrik, dan tarif tol.

· Hentikan represifitas dan kriminalisasi aktivis gerakan rakyat, serta bebaskan seluruh peserta aksi yang ditangkap.

· Dukung kemerdekaan Palestina dan tolak perang, blokade ekonomi, serta genosida.

Baca juga artikel terkait DEMO BURUH atau tulisan lainnya dari Naufal Majid

tirto.id - Flash News
Reporter: Naufal Majid
Penulis: Naufal Majid
Editor: Bayu Septianto