Menuju konten utama

11 Tahun Keluarga Kardashian Panjat Sosial dengan Jualan Drama

Keeping Up With The Kardashians berawal dari obsesi Kris untuk membuat anak-anaknya populer.

11 Tahun Keluarga Kardashian Panjat Sosial dengan Jualan Drama
Kim Kardashian West tiba di CFDA Fashion Awards di Brooklyn Museum pada hari Senin, 4 Juni 2018, di New York. Evan Agostini / Invision / AP

tirto.id - Setiap perempuan bisa punya masa depan seperti The Kardashians—sebutan bagi keluarga beranggotakan Kris Kardashian, Kim Kardashian, Kourtney Kardashian, Khloe Kardashian, Kendall Jenner, dan Kylie Jenner. Setidaknya inilah pikiran yang tertanam dalam benak sebagian penonton tayangan Keeping Up With The Kardashians (KUTWK) di Amerika Serikat.

Dalam "Why America Loves Reality TV" yang diterbitkan Psychology Today pada 2001, Steven Reiss dan James Wiltz dari Ohio State University menyatakan bagaimana reality show berhasil membuat para penontonnya berfantasi untuk menaiki tangga sosial dan mengejar ketenaran. Apalagi yang muncul di reality show adalah orang biasa, layaknya The Kardashians sebelum tenar seperti sekarang.

Pada 2007, Kourtney, Kim, dan Khloe membuka butik bernama Dash, yang tak beken-beken amat. Saat itu Kim sedikit lebih dikenal ketimbang kakak dan adiknya karena pernah terlihat bergaul dengan Paris Hilton. Kim sendiri mengaku kerap datang ke rumah beberapa pesohor seperti Hilton, Nicole Richie, Lindsay Lohan, Cindy Crawford, dan Serena Williams untuk membereskan isi lemari pakaian, membawa pulang baju-baju yang sudah tidak diinginkan, dan menjualnya di situs belanja daring.

Alasan lain yang membuat Kim lebih terkenal ialah video pornonya yang tersebar di media sosial.

Sebenarnya sosok dari klan Kardashians yang lebih dulu tersohor ialah Robert Kardashian, ayah dari Kim, Kourtney, dan Khloe. Robert dikenal karena bekerja sebagai pengacara O.J. Simpson, atlet AS yang tersangkut kasus pembunuhan pada 1994.

Diam-diam Kris, ibu Kim alias mantan istri Robert, punya ambisi bikin anak-anaknya jadi selebritas. Kris merasa puteri-puterinya berpotensi jadi populer sampai-sampai ia nekat mengunjungi pembawa acara/produser Ryan Seacrest. Ia meyakinkan Seacrest bahwa sebuah tayangan tentang keluarga Kardashian akan menjadi reality show menarik.

Seacrest yang waktu itu hendak menjajal jadi produser serial televisi dan sedang terobsesi membuat tayangan serupa The Osbournes menerima tawaran Kris. Ia pun mengirim juru kamera ke kediaman keluarga Kardashian untuk menyorot jamuan makan keluarga. Hollywood Reporter melaporkan bahwa kru yang datang merasa interaksi dalam keluarga tersebut sangat menarik.

“Ada konflik, solusi, dan kasih sayang di antara mereka,” kata Ted Harbert mantan CEO E! Networks yang menyetujui produksi tayangan KUWTK.

“Kris pernah bilang bahwa acara ini akan sukses jika menampilkan momen-momen sedih dan apa adanya sehingga penonton tak hanya disajikan hal-hal glamor,” kata Seacrest.

Dua hal itulah yang terus ditonjolkan keluarga Kardashian: kehidupan glamor dan drama. Resep acara ini bertahan selama hampir 12 tahun. KUWTK jadi andalan stasiun televisi E! dan membuat para bintang utamanya beken bahkan tajir dalam ukuran global.

Dalam ulasan soal 10 tahun KUWTK, Leslie Bruce, jurnalis Hollywood Reporter menyatakan, “Pada akhir pekan, KUWTK rata-rata ditonton dua juta orang. Episode terlaris adalah pernikahan Kim dan Kris Humphries yang ditonton lebih dari 10 juta orang. Mereka juga merilis beberapa aplikasi ponsel yang cukup laris. Bila ditotal, keluarga Kardashian punya pengikut di media sosial yang berjumlah lebih dari 700 juta orang dan itu masih belum ada apa-apanya dibanding keuntungan dari bisnis dan endorsement produk keluarga Kardashian,” katanya.

Bulan lalu, Forbes menobatkan Kylie si anak bungsu sebagai miliarder termuda karena nilai perusahaan kosmetiknya setidaknya mencapai 900 juta dolar.

Anak paling kecil yang tadinya ‘tertutup’ oleh popularitas sang kakak kini jadi sosok yang paling gemilang dalam keluarga.

Usia Kyle baru 10 tahun ketika KUWTK pertama kali tayang pada 2007. Ia masih kelihatan pemalu dan enggan disorot kamera. Kylie beranjak dewasa dengan mencoba tampil serupa kakak-kakaknya. Ia rutin menggunakan make-up serta melakukan bedah plastik pada bagian tubuh dan wajah.

Drama Kylie pun tak kalah besar dari pernikahan ekspres Kim-Humphries dan kawin-cerai ala Khloe. Kylie hamil di luar nikah dengan pria yang saat itu tidak diketahui sosoknya. Ia menyembunyikan kehamilan dan mengekspos bayinya di media sosial beberapa hari setelah lahir. Drama tersebut justru membuatnya makin populer. Bisnisnya pun kian besar.

Infografik The Kardashians

undefined

Kabar yang muncul soal Kylie telah mengalihkan perhatian orang dari bisnis kosmetik dan kehidupan keluarga Kourtney, serta membuat orang lupa-lupa ingat terhadap bisnis milik Khloe. Kisah rutinitas Kim yang tengah mempersiapkan lini parfum dan aksesori pun tidak terlalu terdengar.

Menariknya, semua kisah di atas muncul pada bulan yang sama. Seolah tak cukup tampil lewat serial televisi saja, keluarga Kardashian kini berlomba-lomba di dunia bisnis.

Kini klan keturunan Armedia itu tengah mempersiapkan episode terbaru. New York Times melaporkan bahwa di episode terbaru nanti Kanye West akan tampil lebih banyak. Suami Kim ini juga berperan sebagai direktur kreatif reality show.

“Proses syuting akan jadi hal yang mempertemukan seluruh anggota keluarga ini,” tulis Amy Chozick, jurnalis New York Times.

Akankah tayangan tersebut kembali laris? Beth Bell, dosen senior jurusan psikologi di York St. John University, berpendapat acara tersebut bisa tetap dicintai karena menyajikan tayangan dan perbincangan yang terlihat nyata dan basis massanya pun loyal.

Baca juga artikel terkait KIM KARDASHIAN atau tulisan lainnya dari Joan Aurelia

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Joan Aurelia
Editor: Windu Jusuf