Menuju konten utama

Kylie Jenner Tidak Menjual Lipstik, Melainkan Dirinya Sendiri

Kylie Jenner, meraup keuntungan 800 juta dolar AS dari penjualan kosmetiknya, hingga dinobatkan sebagai miliuner termuda. 

Kylie Jenner Tidak Menjual Lipstik, Melainkan Dirinya Sendiri
Kylie Jenner. Instagram/@kyliecosmetics

tirto.id - Kylie Jenner dinobatkan menjadi miliuner termuda di usianya yang menginjak 21 tahun, melalui bisnis lini kecantikan, Kylie Cosmetics.

Forbes menyebutkan keuntungan bersih Jenner dari bisnis tersebut sebesar 800 juta dolar AS.

Sejak rilis pada tahun 2015, produk Kylie Lip Kit ludes dalam hitungan menit. Produk tersebut dipasarkan secara online dan publikasinya dilakukan oleh Kylie Jenner sendiri lewat media sosialnya yang memiliki hingga 175 juta pengkiut di Twitter, Snapchat, Instagram, dan Facebook.

Majalah Forbes menyebut Kylie adalah miliuner mandiri termuda, mengalahkan rekor Mark Zuckeberg yang menjadi miliuner pada usia 23 tahun, sedangkan Kylie 21 tahun.

Kesuksesan Kylie tidak serta merta karena produk lipstiknya bermutu tinggi atau lain daripada yang lain.

Hanya saja, kepopuleran Kylie, dan segala serba-serbi kontroversi dalam hidupnya lah yang turut andil dalam kesuksesan bisnis kosmetiknya.

Jenner yang lahir dari keluarga jutawan Amerika Serikat, Kardashian-Jenner ini mulai dikenal setelah kemunculannya di Keeping Up With The Kardashian pada saat berusia 10 tahun.

Terekspos kamera sejak muda membuat wajah dan tubuh Kylie familiar di layar digital. Media sosial instagramnya memiliki 129 juta pengikut, peringkat 7 akun dengan pengikut terbanyak di platform tersebut.

Melansir Econsultancy, sebelum memulai debut Kylie Cosmetics, Jenner sudah meraup ketenaran yang di kemudian hari akan meluruskan jalannya menjual produk dengan inisial namanya. Kylie sudah memiliki brand atas namanya sendiri.

Tidak seperti produk kecantikan lainnya yang memerlukan strategi pemasaran kompleks untuk meraih pelanggan, Kylie memakai ketenarannya.

Hal tersebut sangat menghemat anggaran iklan, tidak perlu bantuan orang lain untuk promosi, dan menghindari risiko penipuan produk.

Kalau tidak dirinya sendiri, Kylie akan menggunakan anggota klan Kardashian-Jenner yang semuanya terkenal, seperti Kim, Kourtney, dan ibunya, Kris dalam bentuk kolaborasi kosmetik.

Selain ketenaran, Kylie berkali-kali membuat pernyataan semi-kontoversial; memanfaatkan rasa minder dalam dirinya untuk kemudian memperkenalkan dirinya ke dunia sebagai perempuan digdaya, yang dengan ini itu bangkit dari rasa ketidakpercayaan diri. Terdengar feminis, tapi tidak juga.

Keluarga Kardashian terkenal dengan upaya mereka merubah bentuk tubuh mereka seperti wanita kulit hitam, pantat dan payudara besar dengan pinggang kecil, serta bibir penuh.

Kylie pun melakukannya. Memberi bibirnya lip filler (prosedur botox untuk membuat bibir lebih berisi dan tidak memiliki kerutan), menjadikannya objek fetish, dan memperkenalkan bahwa perempuan bisa jadi apapun yang mereka mau.

Majalah People, menyebut satu-satunya hal yang diinginkan dunia ini selain Kylie Lipkit adalah bibir asli Kylie sendiri.

“Ini adalah hal paling otentik yang kulakukan sepanjang karierku,” kata Jenner mengenai lini kosmetiknya, saat sesi interview dengan Kim Kardashian, seperti dikutip The Guardian.

“Aku merasa minder dengan bibirku, dan lipstik membantuku merasa percaya diri. Aku merasa orang bisa melihat bahwa inilah diriku,” lanjutnya.

Kylie Jenner bisa jadi benar untuk masalah otentisitas hidup tersebut. Hidupnya, yang penuh dengan kesan glamor, pesta selebritas, dan penggunaan kartu kredit tanpa batas, serta tidak-mungkin-miskin adalah komoditas.

Putrinya, Stormi yang baru berusia 1 tahun memiliki kekayaan bersih sebesar 8 juta dolar AS. Kylie mencontoh ibunya, Kris Jenner yang ‘memasarkan’ anak-anak mereka sejak lahir, dan seiring berjalannya waktu mereka akan meraih ketenaran sebelum mereka melakukan apa-apa.

“Aku sudah memiliki jangkauan kuat sebelum aku memulai apapun, “kata Kylie kepada Forbes, mengenai pengikutnya di media sosial.

Orang akan membeli apapun yang dijual Kylie, karena tentu saja, yang dijualnya bukan lipstik atau apapun itu, melainkan dirinya sendiri.

Milenial dan generasi dibawahnya, yang menjadi sasaran pemasaran Kylie menginginkan produk yang otentik atau asli, tidak mengandung maksud tersembunyi.

Cara ‘otentik’ Kylie memasarkan produk adalah dengan mengunggah foto dirinya ke media sosial dan menuliskan produk Kylie Lipstick yang dipakainya dan menyisipkan tautan untuk bisa membeli produk tersebut.

Sehingga, alih-alih melihat iklan, orang-orang sedang melihat idolanya memakai produk terbaik, yang kemungkinan besar akan mereka beli juga. Kylie terus menerus membicarakan hidupnya.

Lain waktu, ia akan mengunggah foto dengan pakaian renang lalu bicara tentang rasa mindernya terhadap tubuhnya sendiri, mengakomodasi rasa minder menjadi keuntungan.

Inilah otentisitas yang dimiliki klan Kardashian-Jenner, dan mendarah daging di diri Kylie Jenner.

Tahun lalu, Kylie Jenner menyampaikan ia melepas filler di bibirnya dan hal tersebut menuai pro kontra.

Aktivis Brittany Packnett mencuit melalui akun twitternya, "Sekarang dia mau mencoba peruntungan? Filler bibir hilang, warna kulit cokelat buatan hilang [...] dia mengeksploitasi kultur dan orang kulit hitam selama hal tersebut menguntungkan, dan kemudian dia akan kembali ke kenyamanan kulit putih. Kenapa? Karena itu dibayar.”

Wanita terkaya di dunia, Kylie Jenner dan pewaris Loreal, Francoise Bettencourt Meyers berada di jalur industri kosmetik. Keduanya, oleh sebagian orang, dianggap melukai pesan feminis.

Akan tetapi hal tersebut tidak serta merta mencederai bisnis mereka. Perempuan, dalam pencarian mereka terhadap kesempurnaan akan terus menginginkan produk-produk kecantikan yang memperdaya tersebut.

Bisnis Jenner berkembang dalam keadaan yang sulit dan mengambil keuntungan dari kontroversi yang ia ciptakan.

Baca juga artikel terkait ARTIS KYLIE JENNER atau tulisan lainnya dari Anggit Setiani Dayana

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Yandri Daniel Damaledo