Menuju konten utama

10 Muharram Memperingati Lebaran Anak Yatim, Apa Itu Idul Yatama

Tanggal 10 Muharram 1445 Hijriah jatuh pada hari Jumat, 28 Juli 2023 yang memperingati Idul Yatama atau lebaran anak yatim.

10 Muharram Memperingati Lebaran Anak Yatim, Apa Itu Idul Yatama
Sejumlah sepeda seiap dibagikan saat acara "Muharram Peduli Sepeda Sekolah Yatim" oleh NU CARE-LAZISNU bekerja sama dengan Komando Distrik Militer 0722-Kudus, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (28/9/2021). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/foc.

tirto.id - Idul Yatama atau lebaran anak yatim diperingati pada tanggal 10 Muharram 1445 H atau jatuh pada hari Jumat, 28 Juli 2023.

Muharram termasuk salah satu bulan yang memiliki keutamaan tersendiri daripada bulan lain dalam kalender Hijriah.

Selain puasa sunah Tasua dan Asyura pada tanggal 9-10 Muharram, bulan pertama ini juga mempunyai hari yang sangat istimewa, yakni tanggal 10 Muharram atau berbarengan dengan puasa Asyura.

Tanggal 10 Muharram menjadi sangat mulia lantaran juga dikenal dengan sebutan Idul Yatama, yakni lebaran anak yatim.

Dilihat dari namanya, Idul Yatama tidak seperti Idul Adha dan Idul Fitri. Idul Yatama dipakai sebagai momen perayaan dan kesempatan berbagi kepada para anak yatim. Sedangkan Idul Adha dan Idul Fitri merupakan 2 hari raya besar umat Islam.

Mengutip laman Tebuireng.online, penggunaan istilah Idul Yatama sama seperti Hari Pahlawan, Hari Kemerdekaan, Hari Lingkungan Hidup, atau Hari Ibu, yakni sebagai hari untuk merayakan kegembiraan.

Dalam sebuah hadis, disebutkan bahwa Rasulullah SAW sangat menyayangi anak-anak yatim. Ketika memasuki hari Asyura atau pada tanggal 10 Muharram, kepedulian beliau semakin meningkat hingga menjamu dan bersedekah kepada anak yatim serta keluarganya.

Amalan Idul Yatama: Bersedekah kepada Anak Yatim

Salah satu amalan utama pada hari Idul Yatama seperti dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW ialah bersedekah untuk anak yatim.

Seperti dituliskan dalam kitab Faidul Qadir, di antara sunah Nabi ialah menjamu anak yatim dan keluarganya pada tanggal 10 Muharram. Keutamaannya, dapat mendatangkan kebaikan dan manfaat selama setahun yang akan datang.

Melalui sebuah hadis yang dianggap masih lemah (dla’if), Rasulullah bersabda;"Barangsiapa berpuasa para hari Asyura (tanggal 10) Muharram, niscaya Allah akan memberikan seribu pahala malaikat dan pahala 10.000 pahala syuhada’,".

"Dan barangsiapa mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura, niscaya Allah mengangkat derajatnya pada setiap rambut yang diusapnya,".

Meskipun lemah, amalan berupa mengusap kepala anak yatim bisa dilakukan lantaran termasuk kebaikan. Dalam makna secara hakiki, mengusap kepala anak yatim memberikan 10 kebaikan pada setiap helai rambut yang diusap.

Sedangkan sebagai makna kiasan, mengusap kepala anak yatim berarti menghargai, mengasihi, cinta kasih, dan mengayomi kebutuhan mereka.

Dalam sebuah kisah, seorang pemuda yang gemar berbuat maksiat bertemu anak yatim, tepat pada tanggal 10 Muharram.

Melihat baju yang dipakai anak yatim ini kotor dan buruk, pemuda tersebut lantas memberikan pakaiannya. Malamnya, ia bermimpi masuk neraka.

Tiba-tiba, anak yatim itu muncul dan langsung meminta kepada malaikat untuk melepaskan pemuda yang akan dibawa menuju neraka.

Seketika, terdengar suara sambutan,"Lepaskanlah karena ia seseorang yang memuliakan anak yatim,". Akhirnya, sang pemuda lolos dari api neraka berkat memberikan pakaian untuk anak yatim yang ditemui di jalan.

Melihat kisah tersebut, maka Idul Yatama atau lebaran anak yatim pada tanggal 10 Muharram merupakan kesempatan untuk memberikan kebahagiaan kepada para anak yatim dengan cara bersedekah dan berbagi.

Baca juga artikel terkait 10 MUHARRAM atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Beni Jo
Editor: Yulaika Ramadhani