Menuju konten utama

Yogyakarta Tetap Operasikan Selter COVID-19 Meski PPKM Dicabut

Dinkes Yogyakarta tetap mengoperasikan selter penanganan pasien COVID-19 lantaran belum ada pencabutan status pandemi.

Yogyakarta Tetap Operasikan Selter COVID-19 Meski PPKM Dicabut
Ilustrasi ruang perawatan pasien COVID-19. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/hp.

tirto.id - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta tetap mengoperasikan selter penanganan pasien COVID-19 yang dibuka sejak September 2020. Selter tersebut memanfaatkan Rumah Susun Sewa Bener menara 1.

"Selter di Kecamatan Tegalrejo ini masih tetap dibuka untuk melayani masyarakat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani, Jumat (6/1/2023).

Menurut Emma, kebijakan mengoperasikan selter penanganan pasien COVID-19 tersebut dilakukan karena pemerintah belum mencabut status pandemi COVID-19.

"Yang sudah dicabut hanya aturan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), sedangkan pandemi masih tetap ada," katanya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, temuan kasus COVID-19 pada pekan ke-52 atau 25-31 Desember 2022 tercatat sebanyak 14 kasus dan 25 pasien dinyatakan sembuh.

Total kasus kumulatif di Yogyakarta sebanyak 36.389 kasus dengan angka kesembuhan kumulatif mencapai 96,72 persen. Sementara tingkat kematian akibat COVID-19 di Yogyakarta sebesar 3,23 persen.

Berdasarkan hasil kajian epidemiologi, Emma menyebutkan 34 kelurahan di Yogyakarta berada pada zona hijau atau tidak ada kasus, sementara 11 keluarahan berada di zona kuning atau risiko rendah. Emma mengatakan secara keseluruhan Kota Yogyakarta berada di zona kuning.

Dalam keterangan terpisah, Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sumadi mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan dan mengenakan masker.

"Sekali lagi, yang dicabut adalah aturan PPKM, artinya berbagai aktivitas masyarakat sudah diizinkan kembali normal seperti semula. Tetapi, pandemi masih ada," kata Sumadi.

Kebijakan pencabutan PPKM oleh pemerintah pusat, lanjut Sumadi, salah satunya didasarkan pada kajian tingkat imunitas masyarakat yang dinilai sudah cukup tinggi.

"Kami di Yogyakarta tetap akan mendorong warga, khususnya lansia, untuk mengakses vaksinasi penguat kedua," katanya.

Capaian vaksinasi penguat pertama di Kota Yogyakarta mencapai sekitar 120 persen, sedangkan penguat kedua tercatat sekitar 24 persen.

Baca juga artikel terkait PENANGANAN COVID-19

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan