tirto.id - Patty Jenkins telah memecahkan rekor box office sebagai sutradara perempuan lewat film Wonder Woman yang mendominasi bioskop pada pembukaannya akhir pekan ini.
Film Warner Bros/DC yang dibintangi Gal Gadot, menuai total pendapatan global pada pembukaan di akhir pekan sebesar 223 juta dolar AS, dengan angka 100,5 juta dolar AS dari angka tersebut berasal dari AS.
Dengan begitu, Jenkins saat ini memegang rekor untuk pembukaan AS terbesar oleh seorang sutradara wanita dengan total 85,2 juta dolar AS, yang sebelumnya dipegang sutradara Sam Taylor-Johnson lewat film Fifty Shades of Gray.
Meskipun Wonder Woman tidak mencapai jumlah pendapat global sebasar 242 juta dolar AS seperti yang dicapai Fifty Shades of Grey, performa film ini dinilai bagus di pasar internasional. Ini terlihat lewat debut Wonder Woman yang berada di posisi satu di banyak negara.
Di Cina, misalnya, film ini menuai total 38 juta dolar AS, yang membuatnya menjadi pembukaan terbesar keempat sepanjang masa box office di negara tersebut. Sementara itu, di Inggris, Wonder Woman memperoleh total 5,82 juta poundsterling.
Penghasilan Wonder Woman pada akhir pekan ini telah menempatkannya film superhero wanita terdepan dengan pendapatan terbesar. Sebelumnya, Catwoman (2004) menghasilkan pendapatan kotor 82 juta dolar AS, sedangkan Elektra (2005) hanya menuai 57 juta dolar AS.
Tak hanya itu, mengutip The Guardian, Senin (5/6/2017), film ini juga tampil lebih baik di box office global daripada beberapa film superhero sukses lainnya, termasuk dua film Guardian of the Galaxy serta dua film Iron Man dan Captain America yang pertama.
Dilaporkan pula, mayoritas penonton Wonder Woman adalah perempuan, peristiwa yang luar biasa untuk sebuah film superhero. Menurut Hollywood Reporter, wanita menyumbang 52% untuk genre film yang rata-rata disaksikan 60% penonton laki-laki.
Wonder Woman telah terbukti populer di kalangan penonton dan kritikus. Film ini juga mendapat rating A dari perusahaan survei penonton CinemaScore, dan saat ini memegang rating 93% di situs agregasi Rotten Tomatoes.
Salah satu dari sedikit ulasan berbeda datang dari penulis The Guardian, Steve Rose. Ia mengkritik film ini karena "kesungguhannya yang berlebihan, menyerang dengan segala efek khusus, serta plot yang berantakan dan seringkali tidak masuk akal".
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari