tirto.id - Penasihat Khusus Presiden Indonesia Bidang Politik dan Keamanan Wiranto, menyatakan Presiden Prabowo Subianto, tidak bisa memenuhi semua tuntutan masyarakat terkait kondisi tanah air. Hal ini ia nyatakan merespons rentetan aksi unjuk rasa mulai 25 Agustus 2025 hingga saat ini.
Menurut Wiranto, Prabowo mendengarkan tuntutan dari masyarakat. Akan tetapi, Prabowo disebut bakal menindaklanjuti tuntutan itu secara perlahan.
"Presiden juga tentu sedapat mungkin telah mendengarkan itu, kemudian memenuhi apa yang diminta, tentunya tidak serentak ya semua dipenuhi. Kalau semua permintaan dipenuhi, kan juga repot ya," kata Wiranto di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (4/9/2025).
Wiranto menyatakan kehadirannya di Istana Negara untuk membahas rentetan aksi unjuk rasa di tanah air. Prabowo disebut akan memberikan respons terkait rentetan aksi itu.
Di satu sisi, ia belum secara rinci mengungkapkan apa yang akan disampaikan Prabowo. Sementara itu, Wiranto meminta masyarakat agar menggelar unjuk rasa secara damai.
Wiranto mengklaim masyarakat Indonesia memiliki budaya santun. Ia lantas mengaitkan kondisi unjuk rasa saat ini dengan pendahulu Indonesia yang melawan penjajah.
"Harusnya ya kita malu ya pada para pendahulu kita yang telah memerdekakan negeri ini. Yang mereka tentu risiko mereka lebih berat dari kita karena mereka melawan penjajah, memerdekakan negeri ini," tuturnya.
Sebagai informasi, berdasarkan catatan Kementerian Dalam Negeri, aksi unjuk rasa terjadi di 107 titik yang tersebar se-Indonesia sejak 25 Agustus 2025 hingga saat ini. Kerugian imbas unjuk rasa bermacam-macam.
Tercatat, sebanyak 10 orang meninggal dunia versi Komnas HAM dalam aksi unjuk rasa ini. Menurut Komnas HAM, penyebab meninggalnya sejumlah korban disebabkan kekerasan kepolisian.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama
Masuk tirto.id


































