Menuju konten utama

Waspadai Terorisme, Bandara Ngurah Rai Tambah Deteksi Peledak

Demi meningkatkan kewaspadaan terhadap aksi terorisme, Komandan Pangkalan Udara Ngurah Rai, Bali, menyampaikan usulan penambahan alat deteksi peledak cair serta bahan logam di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai. Ia ingin ada antisipasi keamanan lebih menyusul serangan teroris di Mapolresta Surakarta, Paris, maupun di Brussel.

Waspadai Terorisme, Bandara Ngurah Rai Tambah Deteksi Peledak
Anggota Brimobda Bali memeriksa senjata menjelang bertugas saat mulai dibukanya posko terpadu Idul Fitri 1437 H di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Jumat (24/6). ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana.

tirto.id - Demi meningkatkan kewaspadaan terhadap aksi terorisme, Danet Hendriyanto selaku Komandan Pangkalan Udara Ngurah Rai, Bali, menyampaikan usulan penambahan alat deteksi peledak cair serta bahan logam di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai. Ia ingin ada antisipasi keamanan lebih menyusul serangan teroris di Mapolresta Surakarta, Paris, maupun di Brussel.

"Peralatannya akan kami usulkan untuk ditambah, peralatan deteksi logam dan peledak cair," kata Komandan Pangkalan Udara Ngurah Rai, Kolonel Penerbang Danet Hendriyanto ditemui di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, di kawasan Kuta, Kabupaten Badung, Minggu (17/7/2016).

"Untuk mengantisipasi terjadinya ancaman, seluruh satuan pengamanan bekerja sama untuk melakukan patroli secara intens dengan komposisi kekuatan bersenjata di seluruh area bandara baik sisi udara, area terminal bahkan hingga area perairan yang pengawasannya dibantu oleh TNI AL," imbuh Danet.

Danet mengatakan pihaknya akan mengadakan patroli berkeliling bandara dengan melibatkan petugas kepolisian dan aparat keamanan bandara tiap dua jam sekali di ring tiga. Sedangkan TNI AU melakukan pengamanan seluruh ring yakni di ring satu yakni di kawasan udara serta di ring dua di terminal domestik dan internasional.

Pihaknya juga bersinergi dengan TNI AL dan Basarnas untuk pengamanan di sisi barat bandara yang dekat dengan perairan. Selama operasi Lebaran, Bandara Ngurah Rai diamankan oleh 1.488 personel gabungan dari sejumlah instansi yang bergabung dalam posko monitoring terpadu.

Personel gabungan itu dari TNI AL, AU, dan AD, Satpol PP serta jajaran Polda Bali, Basarnas, petugas keamanan bandara setempat dan Otoritas Bandara serta instansi lainnya termasuk dengan melibatkan Gegana dan "X-Ray" yang memindai setiap kendaraan yang masuk ke bandara.

Setelah 24 hari melayani para pemudik, Posko Monitoring Angkutan Lebaran 1437 H yang dilaksanakan mulai tanggal 24 Juni hingga 17 Juli 2016 kemudian resmi ditutup yang dilaksanakan oleh Komandan Pangkalan Udara Ngurah Rai, Kolonel Penerbang Danet Hendriyanto.

Meski posko telah berakhir, namun pelayanan kepada pengguna jasa kebandarudaraan akan terus ditingkatkan.

Baca juga artikel terkait HUKUM

tirto.id - Hukum
Sumber: Antara
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Akhmad Muawal Hasan