Menuju konten utama

Wasekjen PPP: Jokowi Punya Keinginan Mahfud MD Jadi Cawapres

Ada kemungkinan Mahfud salah mendapat informasi ihwal pernyataan Romi, menurut Achmad Baidowi.

Wasekjen PPP: Jokowi Punya Keinginan Mahfud MD Jadi Cawapres
Mahfud MD. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

tirto.id - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi tanggapi pernyataan Mahfud MD ihwal pernyataan Ketua Umum PPP Romahurmuziy yang dianggap menyinggung dalam penentuan bakal calon wakil presiden pendamping Joko Widodo di pemilu 2019.

Pernyataan itu disampaikan Mahfud kala menghadiri acara Indonesia Lawyers Club yang ditayangkan TVOne, Selasa (13/8/2018) malam. Saat itu, Mahfud mengaku tersinggung dengan pernyataan Romi ihwal pengukuran baju yang sudah dilakukannya sebagai persiapan karena hendak dipilih menjadi bakal cawapres Jokowi.

Menurut Baidowi, ada kemungkinan Mahfud salah mendapat informasi ihwal pernyataan Romi yang dimaksud. Baidowi menyebut Romi tidak mengetahui persoalan baju atau persiapan Mahfud menjadi bakal cawapres.

"Terus terang saja kami belum memastikan pada bagian mana yang dimaksud Pak Mahfud terkait pernyataan Ketum kami, khususnya yang menyatakan bahwa kaitannya dengan sesaat setelah deklarasi Jokowi-Ma'ruf Amin. Kami masih meng-cross check apakah seperti itu," kata Baidowi di Posko Pemenangan Jokowi-Ma'ruf, Menteng, Jakarta, Rabu (15/8/2018).

Baidowi juga menanggapi komentar Mahfud ihwal peran Romi dan partai politik pendukung Jokowi dalam penentuan nama bakal cawapres. Menurutnya, keputusan nama bakal cawapres Jokowi memang diambil berdasarkan kesepakatan semua parpol pengusung dengan presiden ketujuh itu.

Mahfud dalam acara di ILC menyebut, Jokowi terdesak dengan permintaan parpol-parpol langsungnya ihwal nama bakal cawapres. Menurut pengakuannya, pergantian nama bakal cawapres baru terjadi di detik-detik akhir sebelum pengumuman dilakukan Jokowi di Restoran Plataran, Menteng, Kamis (9/8/2018).

"Pak Jokowi sebagai calon presiden sudah punya keinginan untuk membawa Pak Mahfud. Tetapi teman-teman dari partai koalisi menyatakan dan menyampaikan usulan yang berbeda. Kalau dikatakan jadi sebuah keputusan, keputusannya ya waktu di Plataran, Menteng itu," kata Baidowi.

Politikus PPP itu membenarkan bahwa Jokowi memprioritaskan nama Mahfud MD sebagai bakal cawapres. Akan tetapi, keputusan akhir ihwal nama bakal cawapres tak bisa ditentukan sendiri oleh Jokowi.

Baidowi lantas menganggap lumrah perubahan nama bakal cawapres yang terjadi di detik-fetik akhir sebelum Jokowi mengumumkannya ke publik.

"Saya kira itu dinamika yang di politik biasa saja. Di Pilkada pun sering juga begitu. Tidak hanya di pemilu presiden, di pemilukada pun juga begitu. Di last minute melihat dinamika perkembangan politik yang ada kadang ada perubahan-perubahan," katanya.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Lalu Rahadian

tirto.id - Politik
Reporter: Lalu Rahadian
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Yantina Debora