tirto.id - Ada yang unik di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 08 Banjar Kertasari, Denpasar. Pasalnya, seluruh petugas TPS ini—mulai dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), pengawas TPS, petugas keamanan, sampai saksi-saksi pasangan calon (paslon)—adalah perempuan berusia 17 hingga 23 tahun.
Tokoh Banjar Kertasari, Ketut Udi Prayudi, mengatakan bahwa inisiasi TPS perempuan muda (Gen Z) ini muncul untuk mendorong anak-anak muda, utamanya perempuan, agar terlibat aktif dalam demokrasi dan politik. Sebab, menurut data KPU Denpasar, sebanyak 24 persen dari DPT Denpasar adalah Gen Z.
“Ini mungkin TPS perempuan Gen Z pertama di Indonesia. Karena, kalau kita lihat di Bali, tidak ada calon yang perempuan. Padahal, pemilih kita di Denpasar lebih banyak perempuan. Di TPS ini, juga lebih banyak perempuan. Kami dorong perempuan ke depannya lebih terlibat aktif. Sekarang jadi penyelenggara di tingkat TPS, ke depannya mungkin jadi calon legislatif atau eksekutif,” kata Udi saat ditemui kontributorTirto, Selasa (26/11/2024).
Udi menyatakan bahwa awal mula TPS perempuan ini digagas adalah saat Pilkada 2020 silam. Saat itu, yang terlibat adalah ibu-ibu dari kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Pada Pilkada 2024 ini, barulah generasi muda yang didorong untuk menjadi petugas TPS.
Dari tujuh orang KPPS yang bertugas besok, empat orang di antaranya adalah mahasiswi atau fresh graduate.Sementara itu,tiga orang lainnya masih duduk di bangku SMA. Petugas keamanan dan saksi-saksi yang dikirim oleh masing-masing paslon pun merupakan anak-anak kuliah.
Awalnya, terdapat kekhawatiran dari warga di sekitar TPS 08 Banjar Kertasari karena petugas yang dilibatkan masih berusia muda. Namun, menurut Udi, pengurus banjar telah berusaha meyakinkan warga dan membekali petugas-petugas dengan simulasi penyelenggaraan pemungutan suara.
“Kendalanya mereka tidak percaya diri, tapi kami yakinkan tugas KPPS itu gampang. Sekarang, juga lebih cenderung ke teknologi dengan adanya Sirekap, DPT Online,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua KPPS TPS 08 Banjar Kertasari, Ni Putu Dian Puspita Dewi, mengatakan bahwa konsep TPS yang akan diusung besok dominan berwarna merah muda dengan simbol-simbol yang melambangkan perempuan. Lingkungan sekitar TPS pun telah dihias dengan kain-kain merah putih dan mural-mural bernuansa alam.
“Karena semua perempuan, terus gen Z juga, kalau sekarang lagi tren yang coquette itu, jadi semuanya serba pink dan pita. Kita sempat desain banner, konsep dan nuansanya pink, lalu juga dipadukan dengan merah putih karena melambangkan demokrasi juga. Kita sosialisasikan kegembiraan dan juga peduli terhadap lingkungan,” tutur Dian.
Rencananya, TPS 08 Banjar Kertasari juga akan membagikan eco-enzyme dari sampah organik kepada para pemilih yang datang mencoblos. Kontributor Tirto mendapat informasi bahwa akan ada 563 orang pemilih yang terdiri dari 263 orang laki-laki dan 301 orang perempuan yang mencoblos di TPS ini.
Penulis: Sandra Gisela
Editor: Fadrik Aziz Firdausi