Menuju konten utama

Warner Bros Tanggapi Kritik Soal Film Joker yang Angkat Kejahatan

Kritik untuk film Joker muncul lantaran cerita karakter Joker sebagai penjahat dikemas dengan simpatik, sehingga muncul kekhawatiran film akan mengarahkan orang untuk berbuat kejahatan.

Warner Bros Tanggapi Kritik Soal Film Joker yang Angkat Kejahatan
Poster film "Joker". ANTARA News/HO

tirto.id - Pihak Warner Bros, studio produksi yang menaungi film Joker mendapat surat kritik dari lima keluarga korban penembakan massal Aurora. Dilansir The Wrap, kritik pada film Joker lantaran cerita karakter Joker sebagai penjahat dikemas dengan simpatik. Ada semacam kekhawatiran film tersebut mengarahkan orang untuk berbuat kejahatan.

Kritik juga menyerukan Warner Bros untuk ikut menyuarakan bahaya penggunaan senjata mulai dari perusahaan senjata, reformasi senjata melalui kongres dan penghentian partisipasi politik bagi pihak yang menerima dana dari National Rifle Association (NRA) atau Asosiasi Nasional Pemilik Senapan di Amerika.

Dalam surat juga terdapat permintaan bantuan dana untuk program yang terkait dengan penghentian kekerasan senjata. Salah satu nama yang ikut menandatangani adalah Sandy Phillips, yang putrinya meninggal dalam penembakan massal Aurora itu. Dia bekerja dengan Igor Volsky dari kelompok advokasi kontrol senjata Guns Down America dalam menyusun surat tersebut. Namun para pengirim surat tidak meminta film Joker ditarik dari bioskop.

Peristiwa Aurora merujuk pada penembakan brutal yang terjadi di bioskop daerah Aurora, Colorado, yang menewaskan 12 orang dan 70 orang luka-luka pada 2012. Kejadian tersebut terjadi saat pemutaran film tengah malam The Dark Night Rises.

Dilansir Variety, pihak Warner Bros menanggapi surat tersebut pada Selasa kemarin. Mereka menyatakan, karakter fiksi Joker maupun filmnya tidak mendukung kekerasan dunia nyata, dalam bentuk apa pun.

"Bukan maksud dari film, pembuat film atau studio untuk mengangkat karakter ini sebagai pahlawan."

Menurut pihak Warner Bros, kekerasan senjata di masyarakat merupakan masalah kirtis. Mereka menyampaikan simpati terdalam kepada korban dan keluarga korban tragedi Aurora.

"Perusahaan kami memiliki sejarah panjang dalam memberikan donasi kepada para korban kekerasan, termasuk Aurora, dan dalam beberapa minggu terakhir, perusahaan induk kami bergabung dengan para pemimpin bisnis lainnya untuk meminta para pembuat kebijakan untuk memberlakukan undang-undang dua pihak untuk mengatasi epidemi ini. Pada saat yang sama, Warner Bros percaya bahwa salah satu fungsi bercerita (film) adalah untuk memancing percakapan sulit tentang masalah-masalah kompleks."

Dalam kasus Aurora, Warner Bros menyumbang satu juta dolar Amerika Serikat untuk keluarga korban.

Joker berkisah tentang seseorang yang berusaha menjadi komedian. Dia memiliki masalah kesehatan mental yang berujung pada kehidupan kriminalitas. Pelanggarannya menginspirasi orang lain untuk melakukan tindakan kekerasan dan memprovokasi anarkis secara luas.

Joker diperankan oleh Joaquin Phoenix dan disutradarai oleg Todd Phillips. Dalam salah satu laporan IGN, Phillips menyatakan bahwa dia tidak memaafkan atau membenarkan perilaku Joker.

“Film ini menceritakan tentang kurangnya cinta, trauma masa kecil, kurangnya kasih sayang di dunia,” katanya. “Saya pikir orang bisa memahami pesan itu."

Apabila sesuai rencana, Joker akan rilis secara domestik pada 4 Oktober mendatang.

Baca juga artikel terkait SINOPSIS FILM atau tulisan lainnya dari Sirojul Khafid

tirto.id - Film
Kontributor: Sirojul Khafid
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Dipna Videlia Putsanra