Menuju konten utama

Wapres Ma'ruf: Pemerintah Cari Solusi soal Pengungsi Rohingya

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengakui pemerintah tidak bisa terus-menerus menerima pengungsi Rohingya karena khawatir menjadi beban negara. 

Wapres Ma'ruf: Pemerintah Cari Solusi soal Pengungsi Rohingya
Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan keterangan kepada media saat acara Anugerah Adinata Syariah 2023 di Jakarta, Jumat (26/5/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom.

tirto.id - Wakil Presiden Ma'ruf Amin, mengakui Indonesia tidak mungkin menolak kedatang para pengungsi Rohingya ke Indonesia. Tetapi, dia mengakui pemerintah tidak bisa terus-menerus menerima pengungsi karena khawatir menjadi beban negara.

"Selama ini kan tidak mungkin kita menolak tetapi juga tentu kita dengan antisipasi jangan sampai kemudian ada penolakan oleh masyarakat, dan kemudian bagaimana supaya juga mengantisipasi jangan sampai terus nanti terus

lari, semua larinya ke Indonesia, ke sini, itu menjadi beban," ujar Maruf Amin dalam saluran YouTube Setwapres, Rabu (6/12/2023).

Dia mengakui pemerintah akan berbicara dengan United Nations High Commissioner for Refugees (UNCHR), organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membahas penanganan pengungsi Rohingya. Dia menjelaskan keberadaan para pengungsi menjadi masalah bagi banyak negara.

"Dulu juga pernah kita menjadikan Pulau Galang untuk pengungsi Vietnam, nanti kita akan bicarakan lagi apa akan seperti itu, saya kira pemerintah akan mengambil langkah-langkah," kata Maruf.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md mengatakan pemerintah sedang mencari jalan keluar untuk mengatasi masalah para pengungsi Rohingya yang masuk ke Indonesia melalui Provinsi Aceh. Mahfud mengatakan, pihaknya juga akan mengusahakan penanganan kebutuhan domestik dan kemanusiaan sehingga dapat terlaksana dengan baik.

Dia kembali menegaskan Indonesia tidak menandatangani konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Tentang Pengungsi sehingga tidak terikat dengan Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR). Oleh sebab itu, bantuan kepada imigran Rohingya dilakukan Indonesia atas dasar kemanusiaan.

Mahfud mengatakan negara-negara tetangga, seperti Malaysia dan Australia, sudah tidak bisa lagi menerima pengungsi Rohingya. Para pengungsi tersebut, mulanya menjadikan Indonesia sebagai tempat transit. Namun, lama-kelamaan Indonesia dijadikan sebagai tempat tujuan pengungsian.

"Mereka larinya ke Indonesia. Maksudnya mau transit, tapi lama-lama jadi tempat tujuan pengungsian, bukan transit. Karena biasanya mau transit untuk ke Australia. Tapi dia (pengungsi Rohingya) berhenti di Indonesia dan tidak mau keluar lagi," kata Mahfud dikutip dari Antara.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan Menkopolhukam Mahfud Md untuk menangani masalah pengungsi Rohingya yang masuk ke wilayah Indonesia dengan melibatkan pemerintah daerah dan UNHCR.

Pemerintah Provinsi Aceh juga telah berkoordinasi dengan UNHCR terkait penanganan imigran Rohingya yang mendarat di Pulau Weh, Kota Sabang. Pemprov Aceh bersama Kemenkopolhukam dan Kemenkumham juga saling berkoordinasi untuk mencari solusi penanganan terhadap imigran Rohingya yang ditampung di beberapa tempat di Aceh.

Baca juga artikel terkait ROHINGYA DI ACEH atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Flash news
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Intan Umbari Prihatin