Menuju konten utama

Kecubung Maut di Banjarmasin Viral, Apa Itu & Kenapa Mematikan?

Peristiwa kecubung maut di Banjarmasin viral karena tewaskan dua orang dan puluhan orang dirawat di RSJ. Lalu, apa itu kecubung dan kenapa bisa mematikan?

Kecubung Maut di Banjarmasin Viral, Apa Itu & Kenapa Mematikan?
Kecubung. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Masyarakat Banjarmasin dalam beberapa hari terakhir dihebohkan dengan peristiwa viral kecubung maut yang menyebabkan 2 orang meninggal dunia. Lalu, apa itu kecubung dan kenapa mematikan?

Peristiwa tersebut sedang viral di sosial media X, pengguna akun @Heraloebss mengunggah video yang menunjukkan banyak orang dalam kondisi tidak sadar diri dengan sepenuhnya alias mabok tergeletak dan muntah-muntah.

Dalam potongan video tersebut, terlihat pula orang yang meracau, berbicara tidak jelas, membentak, serta tidak dapat menguasai dirinya sendiri.

Unggahan tersebut disertai dengan keterangan yang menyebut orang di dalam video tersebut mabuk lantaran mengkonsumsi kecubung yang dioplos dengan minuman dan obat-obatan.

Disebutkan pula, peristiwa yang terjadi di Banjarmasin tersebut telah menewaskan 2 orang dan membuat puluhan orang harus dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ).

“2 orang Tewas puluhan dirawat di RSJ setelah mengkonsumsi kecubung yang dioplos dengan Minuman dan obat2an (9/7). Banjarmasin. Doa untuk Korban. Mabok kecubung adalah Kasta terendah dalam dunia PerMabokan,Semoga Warga Twitland dijauhkan dari hal2 demikian,” tulis pengguna akun X @Heraloebss pada Rabu (10/7/2024).

Kabar terbaru, RSJ Sambang Lihum, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, telah menerima 44 orang pasien peristiwa kecubung maut. Dari total 44 pasien, 7 di antaranya menjalani rawat jalan.

"Hingga saat ini sudah 44 pasien yang kami tangani," ujar Kepala Seksi Humas RSJ Sambang Lihum, Budi Harmanto dalam keterangannya yang diterima, Kamis (11/7/2024) dikutip Kompas.

Psikiater RSJ Sambang Lihum, Firdaus Yamani, mengatakan pihaknya memberikan obat penenang untuk pasien. Kemudian, mereka juga diberikan obat intoksikasi supaya racun cepat keluar dari dalam tubuh melalui proses ekskresi.

"Untuk penanganan, pasien diberi suntikan agar mereka lebih tenang. Selain itu juga diberikan obat diuretik biar sering kencing, sehingga zat-zat kecubung cepat keluar,” ujar Firdaus.

Menanggapi peristiwa yang menghebohkan tersebut, Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Cuncun Kurniadi mengimbau agar masyarakat tidak mengkonsumsi kecubung.

"Saya mengimbau masyarakat untuk tidak mencoba mengkonsumsi tanaman kecubung," ucap Kombes Pol Cuncun di Banjarmasin, Selasa (9/7/2024) kepada Antara.

Pasalnya kata dia, kecubung dapat membuat akal sadar manusia tidak bisa membedakan antara nyata dan ilusi. Pada kondisi terburuk, hal tersebut dapat menyebabkan kehilangan nyawa.

"Saya berharap masyarakat jangan mencobanya karena efeknya bisa sampai menghilangkan nyawa," pungkasnya.

Apa Itu Kecubung dan Kenapa Mematikan?

Kecubung atau dalam bahasa Inggris disebut juga Jimson Weed (Datura Stramonium) adalah tanaman beracun. Daun dan bijinya terkadang digunakan untuk membuat obat dan menyebabkan halusinasi. Secara mental, kecubung dapat menyebabkan amnesia, kebingungan, psikosis, dan halusinasi, mengubah suasana hati, dan ekspresi emosional.

Seseorang yang mengonsumsi kecubung dalam jumlah yang tidak sampai overdosis mungkin hanya akan mengalami sesuatu yang mirip dengan narkoba. Individu tersebut mungkin merasa cemas, dehidrasi, mengantuk, dan sensitif terhadap cahaya, serta gejala lainnya.

WebMD menulis, kecubung mengandung bahan kimia berbahaya seperti atropin, hyoscyamine, dan skopolamin. Bahan kimia ini dapat menyebabkan efek samping yang serius, termasuk kematian.

DBT & mental Health Services melaporkan, hyoscyamine adalah zat yang digunakan untuk pengobatan maag, sindrom iritasi usus besar, pankreatitis, serta masalah perut lainnya. Hyoscyamine dapat membuat mengantuk, menyebabkan sakit kepala, atau mengaburkan penglihatan.

Atropin adalah obat untuk penyakit pencernaan, penyakit Parkinson, dan masalah jantung. Efek sampingnya mungkin termasuk tetapi tidak terbatas pada sakit kepala, mual, kesulitan buang air kecil, dan demam.

Skopolamin, dalam bentuk koyo resep, digunakan untuk membantu mengatasi mabuk perjalanan. Efek samping skopolamin mirip dengan atropin dan hyoscyamine. Efek samping tersebut meliputi rasa kantuk, penglihatan kabur, dan kebingungan.

Ketika ketiga bahan kimia ini digunakan secara terpisah di bawah pengawasan seorang profesional medis, efek sampingnya dapat dikontrol, dan obat-obatan tersebut umumnya aman.

Namun, ketika digunakan dalam kombinasi yang tidak tepat alias overdosis, Kecubung sangat berbahaya. Tanda-tanda overdosis termasuk ketidakmampuan untuk membedakan kenyataan dari fantasi, suhu tubuh tinggi, takikardia, perilaku kekerasan, dan pelebaran pupil.

Sedikitnya 15 gram kecubung, yang berarti antara 15 dan 25 biji, dapat menjadi dosis yang fatal. Efek samping pada tubuh dapat bertahan lama setelah perasaan mabuk hilang.

Baca juga artikel terkait VIRAL atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Iswara N Raditya