Menuju konten utama
Info Kesehatan

Mengenal Tanaman Kecubung, Manfaat & Efek Samping Mengonsumsinya

Apa itu kecubung dan apa efeknya, apakah kecubung boleh dimakan? Benarkah tanaman kecubung termasuk narkoba?

Mengenal Tanaman Kecubung, Manfaat & Efek Samping Mengonsumsinya
Datura metel kecubung. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Kecubung merupakan jenis tumbuhan berbunga yang masih satu spesies dengan datura, tumbuhan hias berbunga yang berbentuk terompet besar.

Tumbuhan kecubung memiliki beberapa nama ilmiah, yakni datura metel, jimson weed dan datura stramonium. Biasanya kecubung berbunga putih atau berwarna ungu, namun hibridanya bisa berbunga aneka warna.

Dikutip situs NParks, bunga kecubung tumbuh tunggal dan berbentuk terompet vertikal dengan panjang antara 20-25 cm).

Sementara buah kecubung berbentuk bulat mirip telur tertutup tuberkel (benjolan kecil bulat).

Jika buahnya pecah, isi bentuknya tidak beraturan, mengeluarkan 200-300 biji berwarna kuning kecoklatan.

Bijinya kira-kira berbentuk kacang dan memiliki elaiosome keputihan yang besar. Elaiosom adalah jaringan kaya nutrisi yang menarik semut yang menyebarkan benih.

Dalam sebuah jurnal dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta disebutkan, kecubung yang berbunga putih sering dianggap paling beracun dibanding jenis kecubung warna lainnya.

Dalam tanaman kecubung mengandung zat alkaloid, yakni bahan yang dapat digunakan untuk membius dan juga dapat digunakan sebagai obat.

Semua bagian tumbuhan kecubung dari akar, tangkai, daun, buah, bunga dan biji mengandung senyawa alkaloid yang sudah dikenal sebagai obat bius.

Alkaloid dalam tumbuhan kecubung terbanyak terdapat di dalam akar dan biji dengan kadar antara 0,4-0,9%, sedangkan dalam daun dan bunga hanya 0,2-0,3%.

Tanaman ini diperkirakan dipakai sebagai obat-obat pertama kalinya pada abad kesepuluh, dan oleh orang Mesir bunganya dijadikan makanan spritual sejak zaman 0-1 sebelum Masehi.

Umumnya tanaman kecubung berasal dari Asia Tenggara, namun ada juga kecubung yang berasal dari Benua Amerika.

Khasiat Kecubung

Ada beberapa manfaat atau khasiat kecubung yang bisa diperoleh ketika dimakan. Menurut laman WebMD, daun dan bijinya dapat digunakan untuk membuat obat.

Meskipun ada masalah keamanan yang serius, namun kecubung dapat digunakan untuk mengobati asma, batuk, flu (influenza), flu babi, dan penyakit saraf.

Bahkan beberapa orang menggunakannya sebagai obat untuk meningkatkan euforia atau rasa bahagia.

Tanaman kecubung juga bisa mengobati sejumlah penyakit jantung di mana ia bekerja melemaskan sistem jantung, dengan menenangkan pikiran, yang sangat bermanfaat bagi pasien yang menderita aritmia dan palpitasi.

Ini juga berguna dalam memperkuat otot jantung, menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan mencegah penumpukan lipid, yang pada gilirannya mengurangi risiko aterosklerosis, penyumbatan jantung, serangan jantung, pembekuan darah, dan lain lain.

Tanaman ini juga bisa diandalkan untuk mengobati insomnia, meningkatkan kesuburan pada pria dan wanita, mengatasi sembelit dan perut kembung, mengurangi radang sendi dan kejang otot, serta dapat mengobati batu ginjal dan juga gangguan ginjal lainnya.

Meski demikian mengonsumsi kecubung juga memiliki efek samping yang berbahaya.

Kecubung bahkan dianggap sangat mematikan dan beracun bagi orang yang memiliki kondisi berikut ini:

  • Detak jantung meningkat
  • Glaukoma
  • Pasien yang memiliki alat pacu jantung
  • Peningkatan tekanan intraokular
  • Ibu hamil dan ibu menyusui

Efek Samping Kecubung

bunga terompet, Kecubung

Bunga terompet. FOTO/iStockphoto

Secara khusus, seperti diwartakan Netmeds, daun dan biji kecubung mengandung konsentrasi tinggi alkaloid beracun seperti daturine dan albumen selain lendir dan abu.

Alkaloid ini mengandung sekitar 25% kalium nitrat. Jika bagian tanaman dikonsumsi mentah tanpa pemurnian, itu bisa sangat mematikan bagi kesehatan.

Overdosis atau penggunaan Datura yang tidak murni dapat menyebabkan kondisi kesehatan berikut ini:

  • Halusinasi dan intoksikasi
  • Demam
  • Vertigo
  • Kegelisahan
  • Mulut kering
  • jantung berdebar-debar
  • Kekakuan otot
  • Urtikaria
  • Reaksi alergi
  • Peningkatan denyut jantung
  • Peningkatan tekanan intraokular
Dalam kasus kronis tertentu, itu bisa sangat mematikan dan pada akhirnya dapat menyebabkan ketidaksadaran, koma, dan bahkan kematian.

Meskipun tanaman obat dengan kegunaan yang tak terhitung seperti mengobati demam, masalah jantung, gangguan pernapasan, kondisi psikotik, insomnia, depresi, memperbaiki pencernaan dan gangguan kulit, namun tanaman ini hanya boleh digunakan di bawah persetujuan dokter.

Penggunaan bagian tanaman yang tidak murni atau konsumsi dosis yang salah bisa sangat mematikan, yang justru dapat merugikan kesehatan Anda.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Iswara N Raditya