Menuju konten utama

Berapa Tinggi & Berat Maksimal Orang Utan, Bisa Sebesar Raksasa?

Tinggi dan berat badan maksimal tiga spesies orang utan di Indonesia. Apakah orang utan bisa tumbuh berukuran raksasa?

Berapa Tinggi & Berat Maksimal Orang Utan, Bisa Sebesar Raksasa?
Seekor orang utan (Pongo pygmaeus) berada di lokasi pra-pelepasliaran di Pulau Kaja, Sei Gohong, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis (19/9/2019). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.

tirto.id - Orang utan merupakan salah satu jenis primata berbadan besar yang dilindungi di Indonesia. Berapa tinggi dan berat maksimal orang utan, dan apakah bisa sebesar raksasa?

Isu mengenai orang utan raksasa ramai dibicarakan di media sosial baru-baru ini. Hal ini menyusul beredarnya video yang menunjukkan seekor orang utan raksasa tengah mencari makan di sekitar pemukiman warga di Kalimantan Timur (Kaltim).

Video yang disebarkan oleh TikTok @khoirulqomarudin, dengan cepat menyebar luas ke berbagai platform media sosial. Banyak orang penasaran dengan video itu lantaran menyertakan narasi bahwa orang utan yang terekam memiliki ukuran sebesar rumah.

Orang utan itu terlihat mencari makan di sebuah pohon kersen yang tumbuh di depan rumah warga. Video berdurasi sekitar 30 detik tersebut lantas menuai ratusan ribu tanggapan dari warganet.

Sejumlah netizen meragukan kebenaran video tersebut lantaran orang utan tampak berukuran sebesar rumah. Beberapa menilai bahwa orang utan itu tampak besar karena sudut pengambilan video.

Berapa Tinggi dan Berat Maksimal Orang Utan?

Indonesia memiliki tiga spesies orang utan yaitu, Pongo Pygmaeus di Kalimantan, Pongo Abelii di Sumatra, dan Pongo Tapanuliensis di Tapanuli. Ketiga primata ini memiliki fisik serta karakteristik, termasuk tinggi dan berat yang berbeda.

Berikut tinggi dan berat maksimal orang utan sesuai dengan spesiesnya:

1. Tinggi dan berat orang utan Borneo

Dikutip dari situs Pusat Studi Satwa Primata Institut Pertanian Bogor (IPB), orang utan Kalimantan atau Borneo memiliki rambut panjang kusut berwarna merah gelap kecoklatan. Warna pada bagian wajahnya beragam, mulai dari merah muda, merah, hingga hitam.

Adapun tubuh orang utan Borneo lebih besar dibanding orang utan Sumatra. Berat orang utan Borneo jantan dewasa dapat mencapai 50-90 kilogram (kg) dan tinggi badannya antara 1,25-1,5 meter. Sementara itu, orang utan betina dewasa memiliki berat 30-50 kg dan tingginya 1 meter.

2. Tinggi dan berat orang utan Sumatra

Menurut Museum Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), orang utan Sumatra jantan memiliki ciri fisik kantung pipi lebih panjang. Orang utan Sumatra jantan dewasa umumnya penyendiri, sementara para betina kerap dijumpai bersama anaknya.

Orang utan Sumatra memiliki tinggi mencapai 1,25-1,5 meter dengan berat sekitar 30-50 kg. Tubuh orang utan Sumatra diselimuti bulu berwarna merah kecokelatan.

3. Tinggi dan berat orang utan Tapanuli

Orang utan Tapanuli memiliki bantalan pipi mirip orang utan Borneo, yaitu cenderung datar dan ditumbuhi rambut halus warna pirang. Namun, bentuk badannya lebih menyerupai orang utan Sumatra.

Selain itu, orang utan Tapanuli memiliki bulu lebih tebal dan keriting dengan kumis dan jenggot yang menonjol. Berat badan orang utan Tapanuli jantan sekitar 70-90 kg dengan tinggi mencapai 1,37 meter. Sementara berat orang utan Tapanuli betina sekitar 40-50 kg dengan tinggi 1,1 meter.

Bisakah Orang Utan Tumbuh Sebesar Raksasa?

Dilansir dari situs Orang Utan, orang utan merupakan satu-satunya kera besar di Asia, yang hanya ditemukan di Sumatra dan Kalimantan. Lebih dari 85 persen populasi orang utan terdapat di Indonesia, yakni Sumatra dan Kalimantan, sementara 15 persen sisanya berada di Sabah dan Serawak, Malaysia.

Sejauh ini belum ada temuan yang menunjukkan ada orangutan raksasa tumbuh lebih dari 1 hingga 1,5 meter. Namun, ada satu spesies kera yang berelasi dengan orang utan dengan ukuran yang sangat besar.

Berdasarkan studi yang diterbitkan di jurnal Nature menemukan bahwa orang utan merupakan kerabat dekat primata terbesar di dunia, Gigantopithecus blacki. Gigantopithecus blacki adalah primata terbesar yang pernah hidup di Bumi dan punya hubungan kekerabatan dengan spesies Pongo pygmaeus alias orang utan.

Penggambaran Gigantopithecus blacki oleh para ilmuwan serupa dengan orang utan, namun dengan ukuran tubuh tiga kali lipat lebih besar.

Gigantopithecus blacki sendiri telah punah ribuan tahun lalu dan pernah menghuni hutan lebat di Asia Tenggara.

Selaras dengan namanya, primata raksasa ini berukuran lebih besar dari gorila, dengan tinggi mencapai 10 kaki (3 m) dan berat mencapai 540 kg (1.200 lb). Penelitian terkait primata ini pertama kali dilakukan oleh ahli paleontologi Jerman Gustav von Koenigswald pada tahun 1935 dengan mengidentifikasi gigi yang terisolasi di sebuah toko obat di Hong Kong.

Diketahui, seluruh fosil Gigantopithecus blacki yang berasal dari masa Pleistosen Awal (sekitar dua juta tahun lalu) hingga Pleistosen Tengah (sekitar 300.000 tahun lalu). Fosil-fosil yang ditemukan mencakup ribuan gigi dan empat rahang parsial yang ditemukan di Asia Tenggara yang beriklim subtropis.

Semua lokasi penemuan sisa-sisa primata ini berada di sekitar Cina selatan, mulai dari Gua Longgupo di selatan Sungai Yangtze hingga Gua Xinchong di Pulau Hainan. Peneliti percaya, persebaran spesies ini mungkin sampai ke Vietnam utara dan Thailand.

Baca juga artikel terkait PERISTIWA atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Iswara N Raditya & Yonada Nancy