tirto.id - Belum lama ini, mencuat video di media sosial yang berisi informasi soal modus baru pengurasan saldo Bank Rakyat Indonesia (BRI). Klip ini disebarkan oleh akun Instagram bernama “kurni4uuan” (arsip) dan menampilkan seorang pria yang sedang menceritakan pengalamannya.
Pria dalam video, yang menyebut dirinya dari pihak Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jakarta, menceritakan pengalamannya kehilangan uang hanya dengan menjawab “ya” terhadap beberapa pertanyaan yang diajukan pihak yang mengatasnamakan BRI.
Ia bilang, sejumlah pertanyaan itu termasuk nama, alamat, nama orang tua perempuan, nomor ATM, dan kode rahasia ATM. Pertanyaannya disebut hanya seputar ya atau tidak. Lantaran semua pertanyaannya benar, maka korban bercerita bahwa dirinya mengiyakan hal tersebut.
“Kalau punya rekening BRI hati-hati, ada modus baru yang hari ini korbannya saya. Uang saya di ATM dikuras habis, hanya disisakan 57 ribu,” begitu kisah pria dalam video.
Sampai Senin (6/1/2025), unggahan bertanggal 3 Januari 2025 ini sudah disukai oleh 55 ribu warganet dan memperoleh lebih dari 3 ribu komentar.
Beberapa pengguna Instagram terlihat mengkritik pihak BRI di kolom komentar dan ada juga yang menyatakan kalau video yang berseliweran merupakan rekaman lama. Klip identik juga ditemukan diunggah oleh akun Instagram lain, seperti bisa dijumpai di sini.
Lantas, bagaimana faktanya?
Penelusuran Fakta
Tim Riset Tirto menelusuri konteks asli video yang beredar dengan memanfaatkan penelusuran Google. Usai memasukkan kata kunci “Bawaslu DKI*pengurasan saldo BRI” di mesin perambah Google, kami menemukan artikel Kompas tahun 2018 yang melaporkan peristiwa ini.
Di bawah tajuk “Buat Video yang Sudutkan Bank BRI, Pegawai Bawaslu DKI Minta Maaf”, dilaporkan bahwa seorang pegawai Bawaslu DKI Jakarta, Andi Maulana, menjadi korban penipuan yang menyebabkan saldo tabungannya terkuras.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, kejadian tersebut berlangsung pada Rabu (14/3/2018) silam. Setelah mengetahui dirinya ditipu, Andi kemudian membuat sebuah video.
Namun demikian, Andi telah mengklarifikasi perkataannya dalam video yang menyebut kalau uangnya di rekening BRI terkuras hingga hanya bersisa Rp57 ribu. Ia menyampaikan permintaan maaf atas videonya yang mengganggu dan meresahkan masyarakat.
Andi mengaku tak bermaksud mencemarkan nama baik Bank BRI dengan rekaman video tersebut.
"Informasi yang saya sampaikan spontanitas setelah kejadian dan betul rekening berkurang. Transaksi ini sebenarnya ada telepon dari (nomor) 082178690507 yang saya tidak kenal dan mengaku Bank BRI sehingga saya beri kode OTP [One Time Password] jadi dia bisa transaksi. Dari kejadian ini saya minta maaf ke masyarakat dan Bank BRI," katanya, seperti dikutip Kompas.
Dokumentasi klarifikasi Andi dalam bentuk video juga disiarkan Tribun News lewat kanal YouTube-nya, pada 18 Maret 2018. Jadi, bisa dikatakan video ini merupakan kasus penipuan lawas yang telah terselesaikan
Bank BRI lewat akun Facebook-nya telah memberikan peringatan kepada nasabah untuk waspada terhadap modus penipuan dan melakukan beberapa tips untuk mencegah penipuan.
Bank BRI mengimbau nasabah untuk tidak memberikan data untuk transaksi kepada siapapun, seperti PIN, username, password, kode OTP, nomor CVV/CVC, serta nomor dan tanggal kadaluwarsa kartu ATM.
Selain itu, nasabah juga sebaiknya menghiraukan SMS, email, dan telepon yang mengatasnamakan BRI jika diminta PIN, Kode OTP, CVV/CVC, dan tanggal kadaluwarsa kartu ATM. Nasabah bisa melapor aktivitas mencurigakan ke pusat informasi BRI di 14017/1500017 atau email callbri@bri.co.id.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang telah dilakukan, video yang berisi informasi soal modus baru pengurasan saldo Bank Rakyat Indonesia (BRI) bersifat missing context atau menyesatkan tanpa tambahan keterangan tertentu.
Video ini merupakan kasus penipuan lawas yang terjadi pada tahun 2018 dan telah terselesaikan. Pria dalam video merupakan seorang pegawai Bawaslu DKI Jakarta bernama Andi Maulana, yang menjadi korban penipuan yang menyebabkan saldo tabungannya terkuras.
Namun demikian, Andi telah mengklarifikasi perkataannya dalam video yang menyebut kalau uangnya di rekening BRI terkuras hingga hanya bersisa Rp57 ribu. Ia menyampaikan permintaan maaf atas videonya yang mengganggu dan meresahkan masyarakat.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty