tirto.id - Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta akhirnya menaikkan bonus untuk atlet peraih medali Asian Games 2018 setelah mendapat kritik bertubi-tubi dari DPRD DKI Jakarta.
Dalam rapat Bandan Anggaran di DPRD DKI, Rabu (12/9/2018) pagi tadi, Kepala Dispora DKI Jakarta Ratiyono mengatakan kenaikan itu bisa mengikuti usulan anggota dewan.
"Kemarin kami dengar masukan Banggar untuk bonus yg tadinya Rp300 juta diusulkan Rp750 juta dan ini pajaknya dibayar pemerintah, jadi mereka terima bersih," kata Ratiyono dalam rapat Banggar, Rabu (12/9/2018).
Pada dasarnya, kata Ratiyono, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengusulkan tidak menambah bonus untuk tetap menjaga semangat juang atlet. Namun, kata Ratiyono, Anies bakal mengikuti keputusan Banggar dan meminta agar keputusan mengenai ini tidak berlarut-larut.
"Berikutnya arahan Pak Gubernur ini jangan lama-lama. Oleh karena itu, dewan pasti setuju, apalagi pasti, kan, bonus ini ingin dibayarkan sebelum keringat atlet kering," imbuhnya.
Dalam rapat Banggar Senin (10/9/2018) lalu, Ketua Komisi E DPRD DKI Syahrial mengkritik keras pembatalan kenaikan bonus untuk para atlet peraih medali. Angka sebesar Rp300 juta untuk peraih emas misalnya, kata Syahrial, terlalu kecil untuk kejuaraan internasional se-Asia tersebut.
Apalagi, anggaran yang dialokasikan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) untuk bonus para atlet tersebut sudah dianggarkan hingga Rp21 miliar. Harusnya, dengan alokasi sebesar itu Pemprov bisa memberikan bonus sebesar Rp750 juta untuk Peraih medali emas.
"Rp300 juta cemen, Pak, ini kan Asian Games. Pokoknya tetap Rp750 juta," tegasnya dalam rapat Banggar di DPRD, Jakarta Pusat, Senin (10/9/2018).
Selain Syahrial, Wakil Ketua DPRD fraksi Gerindra Muhammad Taufik juga menyampaikan hal serupa. Ia menganggap pemberian bonus seharusnya lebih besar dari angka yang telah ditetapkan dalam Peraturan Gubernur.
Lagi pula tak ada yang salah jika hal itu dilakukan oleh Pemprov DKI. "Kasih ke kami [kalau ada] aturan yang melarang? Aturan itu ada enggak?" ujar Taufik.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Dipna Videlia Putsanra