tirto.id - Universitas Pelita Harapan (UPH) melalui Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), menggelar kuliah umum bertajuk "Roles of ASEAN in the Indo-Pacific and Indonesia Chairmanship" di UPH Grand Chapel, Tangerang, Banten, Senin, 13 Maret 2023.
Dalam acara tersebut, UPH mengundang tiga narasumber, yaitu Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) Dr. Kao Kim Hourn, Duta Besar Korea untuk ASEAN Kwon Hee-Seog, dan Staf Khusus Menteri Luar Negeri untuk Diplomasi Kawasan I Gede Ngurah Swajaya.
Acara yang dimoderatori Dosen Hubungan Internasional UPH Prof. Aleksius Jemadu, Ph.D. itu dihadiri peserta dari kalangan siswa sekolah, mahasiswa, mahasiswi, dan publik secara daring maupun luring.
Dalam pidatonya, Dr. Kao Kim Hourn menyoroti enam isu yang perlu menjadi prioritas ASEAN. Enam isu itu ia sebut sebagai '6P'.
- P pertama ialah peace atau perdamaian
Menurut Kao, perdamaian tidak bisa diterima begitu saja. Untuk itu, menjaga perdamaian, stabilitas, dan keamanan sangat penting bagi ASEAN.
- P kedua adalah prosperity atau membangun kesejahteraan
Kao mengatakan, ASEAN harus fokus terhadap perdagangan dan pariwisata, investasi secara menyeluruh, dan memberdayakan warga ASEAN.
- P ketiga adalah planet
Planet dikaitkan dengan pembangunan berkelanjutan, perubahan iklim, dan ekonomi hijau. "Ini adalah tentang bagaimana kita berinvestasi ke masa depan untuk generasi mendatang," kata Kao melalui keterangan tertulis.
"Bukan hanya untuk hari ini, namun merupakan investasi jangka panjang yang membutuhkan banyak sumber daya, dan yang lebih penting membutuhkan kepemimpinan dan komitmen politik dari para pemimpin kita."
- P keempat adalah people
Kao ingin memastikan 667 juta warga ASEAN, khususnya generasi muda, dilatih dan didik menjadi pemimpin.
- P kelima adalah partnership
Partnership atau membangun kemitraan dan kerja sama, baik dalam lintas sektor di ASEAN maupun eksternal.
- P keenam adalah menggali potensi atau potentials
Menggali potensi di berbagai bidang yang ada di setiap daerah agar dapat dimanfaatkan.
ASEAN Merupakan Wilayah Pertumbuhan Ekonomi Tercepat
Sementara itu, Duta Besar Korea untuk ASEAN Kwon Hee-Seog dalam pidatonya mengatakan, ASEAN menjadi wilayah yang memiliki pertumbuhan ekonomi tercepat jika dibandingkan dengan Eropa dan Amerika.
Ia menjelaskan, hal itu dikarenakan lebih dari 60 persen populasi dunia tinggal di wilayah ASEAN serta menghasilkan lebih dari 60 persen Produk Domestik Bruto (PDB) global setiap tahunnya.
Kwon mengatakan, lantaran menjadi pusat bisnis dunia, berbagai tantangan pun harus siap diantisipasi. Tantangan dimaksud seperti ketegangan geopolitik, gangguan rantai pasokan akibat perang Ukraina-Rusia, perubahan iklim, kesenjangan maritim, bencana alam, dan pandemi global.
"Kita harus bekerja sama untuk menghadapi tantangan ini, dan saya percaya ASEAN memainkan peranan yang penting. Sejak didirikan pada tahun 1967, ASEAN telah menjadi jangkar stabilitas perdamaian dan kemakmuran bagi seluruh wilayah," ungkap Kwon.
Penasihat Khusus Menteri Luar Negeri untuk Diplomasi Kawasan I Gede Ngurah Swajaya, menyampaikan prioritas Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023. Sebagai informasi, Indonesia menjabat Ketua ASEAN sejak 1 Januari 2023 dan akan berlangsung selama setahun hingga 31 Desember 2023.
Senada dengan Sekjen ASEAN, Ngurah meminta agar perdamaian tidak dianggap remeh. Menurut Ngurah, perdamaian dan stabilitas di kawasan ASEAN diperoleh berkat kerja keras.
"Kami bekerja sangat keras dalam menyelesaikan semua masalah dengan cara damai, diplomasi, dialog, dan negosiasi. Itulah kekuatan ASEAN dalam menjaga perdamaian dan stabilitas," ucap Ngurah.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya