Menuju konten utama
Berita COVID-19 Hari Ini

Update Corona Dunia 11 Januari & Pidato WHO Terbaru Soal COVID-19

Update Corona dunia 11 Januari 2021 dan pidato Dirjen WHO terbaru soal perkembangan COVID-19 serta vaksin.

Update Corona Dunia 11 Januari & Pidato WHO Terbaru Soal COVID-19
Abilio da Cruz Pinto, 77 tahun, berpakaian Sinterklas di dalam balon plastik, menyapa seorang anak di sebuah pusat perbelanjaan di tengah penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Brasilia, Brazil, Selasa (15/12/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Adriano Machado/foc/cfo

tirto.id - Kasus Corona di dunia terus mengalami perkembangan jumlah, baik korban yang positif terinfeksi COVID-19 maupun korban meninggal dunia akibat virus mematikan ini.

Per Senin (11/1/2021) pagi, Worldometers mencatat, kasus virus Corona telah menembus angka 90.689.748 kasus, dan angka kematian mencapai 1.943.099 orang, sementara yang berhasil sembuh sebanyak 64.811.380 orang.

Hari ini, Amerika Serikat yang masih menjadi negara pertama dengan kasus Corona terbanyak di dunia mengonfirmasi 22.917.334 kasus.

Berikut data lengkap 10 negara dengan kasus Corona terbanyak di dunia:

1. Amerika Serikat: 22.917.334 kasus, 383.275 orang meninggal dunia, dan 13.483.490 pasien sembuh.

2. India: 10.467.431 kasus, 151.198 orang meninggal dunia, dan 10.092.130 pasien sembuh.

3. Brasil: 8.105.790 kasus, 203.140 orang meninggal dunia, dan 7.167.651 pasien sembuh.

4. Rusia: 3.401.954 kasus, 61.837 orang meninggal dunia, dan 2.778.889 pasien sembuh.

5. Inggris: 3.072.349 kasus, 81.431 orang meninggal dunia, dan 1.406.967 pasien sembuh.

6. Prancis: 2.783.256 kasus, 67.750 orang meninggal dunia, dan 202.429 pasien sembuh.

7. Turki: 2.326.256 kasus, 22.807 orang meninggal dunia, dan 2.198.150 pasien sembuh.

8. Italia: 2.276.491 kasus, 78.755 orang meninggal dunia, dan 1.617.804 pasien sembuh.

9. Spanyol: 2.050.360 kasus dan 51.874 orang meninggal dunia.

10. Jerman: 1.929.353 kasus, 41.434 orang meninggal dunia, dan 1.525.300 pasien sembuh.

Saat ini, Indonesia berada di urutan ke-21 dengan 828.026 kasus, 24.129 orang meninggal dunia, dan 681.024 pasien berhasil sembuh.

Pidato Terbaru WHO Soal COVID-19

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, COVAX yang dibentuk oleh GAVI, CEPI dan WHO pada April tahun lalu kini telah mendapatkan kontrak 2 miliar dosis vaksin COVID-19 yang aman dan efektif, yang siap diluncurkan segera setelah vaksin dikirimkan.

"Namun, di sinilah tantangan saat ini. Negara-negara kaya telah membeli sebagian besar pasokan berbagai vaksin. Ke depannya, saya ingin melihat produsen memprioritaskan pasokan dan peluncuran melalui COVAX," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus saat memberikan pidato pada jumpa pers tentang COVID-19, Jumat (8/1/2021).

Tedros menyatakan, hal ini berpotensi menaikkan harga untuk semua orang dan berarti orang-orang berisiko tinggi di negara-negara termiskin dan paling terpinggirkan tidak mendapatkan vaksin.

"Dan beberapa perusahaan dan negara belum mengirimkan data penting, yang kami perlukan untuk menerbitkan Daftar Penggunaan Darurat, yang memblokir seluruh sistem pengadaan dan pengiriman. Nasionalisme vaksin menyakiti kita semua dan merugikan diri sendiri," jelasnya.

Namun di sisi lain, lanjut Tedros, vaksinasi secara adil menyelamatkan nyawa, menstabilkan sistem kesehatan dan akan mengarah pada pemulihan ekonomi global yang benar-benar merangsang penciptaan lapangan kerja. Dan yang penting, ini juga dapat membatasi peluang virus untuk bermutasi.

Varian saat ini menunjukkan bahwa virus melakukan yang terbaik untuk membuat dirinya lebih sesuai dengan sirkulasi yang sedang berlangsung dalam populasi manusia.

"Ini normal untuk setiap virus, tetapi saat ini kami membantunya berkembang jika kami tidak mengurangi penularan dan memvaksinasi secara adil. Ke depannya, saya ingin melihat produsen memprioritaskan pasokan dan peluncuran melalui COVAX," kata dia.

Tedros menyebutkan, WHO mendesak negara-negara yang telah mengontrak lebih banyak vaksin daripada yang dibutuhkan untuk mengendalikan pasokan global serta mendesak negara dan pabrikan untuk berhenti membuat kesepakatan bilateral dengan mengorbankan COVAX.

"Ini adalah upaya besar untuk memastikan perencanaan sistem kesehatan, koordinasi, pelatihan, dan logistik ditetapkan dan dapat meluncurkan vaksin di tengah lonjakan COVID-19," kata Tedros.

Saat ini WHO, UNICEF dan Bank Dunia mendukung lebih dari 100 negara untuk melakukan penilaian kesiapan cepat dan mengembangkan rencana khusus negara untuk penyebaran vaksin.

"Dan kami telah mencapai target kami, 100 negara kini telah menyelesaikan proses kritis ini dan pemerintah serta sistem kesehatan sedang bersiap untuk peluncuran vaksin global. Kami siap. COVAX sudah siap. Negara sudah siap. Saatnya memberikan vaksin secara adil sekarang," tutupnya.

Baca juga artikel terkait UPDATE CORONA DUNIA HARI INI atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Agung DH