tirto.id - Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) 2018 telah rampung digelar hari ini. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengimbau para siswa tak melakukan aksi corat-coret baju hingga konvoi kendaraan.
"Kami mengimbau siswa untuk tertib usai pelaksanaan UN dan tidak melakukan aksi corat-coret," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud Hamid Muhammad di Jakarta, Kamis (12/4/2018).
Hamid menjelaskan pelaksanaan UN SMA yang berlangsung pada 9 April hingga 12 April tahun ini berjalan lancar. Meskipun begitu, dia tak menampik ada kendala teknis di sejumlah daerah.
Gangguan teknis yang dimaksud mulai dari server yang mengalami gangguan, soal yang tidak muncul, hingga padamnya listrik.
Sebanyak 1.983.568 siswa SMA/MA telah mengikuti UN yang diselenggarakan serentak di seluruh wilayah Indonesia. Dari jumlah peserta tersebut, sebanyak 1.812.565 peserta didik mengikuti UNBK yang berasal dari 18.353 satuan pendidikan atau 91 persen. Sisanya sebanyak 171.003 UN berbasis kertas pensil atau UNKP.
Pada jenjang SMA, provinsi yang menyelenggarakan 100 persen UNBK diantaranya Aceh, Banten, Bangka Belitung, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Gorontalo, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Nusa Tenggara Barat.
Namun, Provinsi Jawa Tengah rupanya belum dapat menyelenggarakan sistem UNBK 2018 dengan target 100 persen. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah menyebutkan masih ada 25 sekolah yang tersebar di empat kabupaten yang belum bisa melaksanakan UNBK.
"Masih ada 25 sekolah yang melaksanakan ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP). Jumlahnya ada 1.474 siswa," kata Kepala Disdikbud Jateng Gatot Bambang Hastowo di Semarang, Minggu (8/4/2018).
Ia menyebutkan empat kabupaten yang belum 100 persen menyelenggarakan UNBK pada tahun ini, yakni Kabupaten Demak, Kabupaten Semarang, Kabupaten Puworejo, dan Kabupaten Tegal.
Menurut dia, sebenarnya sekolah yang belum memiliki perangkat komputer untuk sarana melaksanakan UNBK bisa meminjam kepada sekolah lain. Akan tetapi, zonasi yang masih terjangkau.
"Misalnya, sekolah menengah kejuruan (SMK) 'kan sudah melaksanakan UNBK kemarin. Sebenarnya, SMA yang belum punya komputer yang memadai bisa meminjam ke SMK itu," katanya memaparkan.
Beberapa pokok perbedaan pelaksanaan UN 2018 dengan tahun sebelumnya di antaranya adalah soal isian singkat yang terdapat pada mata pelajaran matematika jenjang SMA atau sederajat.
Kemudian, sertifikat hasil ujian nasional (SHUN) menggunakan tanda tangan digital, dan biaya untuk proktor dan pengawas ujian di satuan pendidikan menggunakan anggaran yang dibebankan pada dana bantuan operasional sekolah (BOS).
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari