tirto.id - Tanggal 5 Januari 2021 lalu, TNI-AL merayakan Hari Korps Wanita Angkatan Laut (KOWAL) ke-58. Sejak dibentuk pada 1963 silam, KOWAL memiliki tugas dan 21 peran untuk menghadapi tantangan global.
Awal mula berdirinya KOWAL didasarkan pada hak, kewajiban, dan kehormatan perempuan dalam bidang militer. Kaum wanita berhak menjadi bagian dari TNI-AL serta mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan kaum pria.
Gagasan pembentukan KOWAL dimotori oleh Komodor Yos Sudarso yang kemudian diwujudkan berkat dukungan Laksamana TNI R.E. Martadinata selaku Menteri/Panglima Angkatan Laut RI dengan Surat Keputusan Menteri/Pangal No. 5401.24 tanggal 26 Juni 1962 tentang pembentukan KOWAL.
Perekrutan tersebut menghasilkan 12 orang anggota KOWAL angkatan pertama, yaitu:
- Kapten Dr. Pinarti
- Kapten Dr. Chrictina Logiani Semiartin
- Kapten Dr. Siti Dahlia
- Letnan Syamsiar, S.H.
- Letnan Suryati Rasdan, S.H.
- Letnan An Go Lian Lie, S.H.
- Letnan Dra. Ide Rope Darina Tampubolon
- Letnan Elly Hanifah SH
- Letnan Dra. Louise Elisabeth Coldenhoff
- Letnan Dra. Wayan Widja,
- Letnan Sri Wiyati SH
- Letnan Dra. Suprapti
Tugas dan Peran Korps Wanita Angkatan Laut
"Keberadaan KOWAL sebagai prajurit menuntut kehadirannya sekaligus perannya serta kontribusi positif terhadap keberhasilan organisasi TNI AL," demikian kata Panglima Komando Armada III, Laksamana Muda TNI Dadi Hartanto, M.r. (Han) dalam upacara HUT ke-58 KOWAL di Mako Koarmada III, Sorong, Papua Barat, Selasa (5/1/2021).
Dikutip dari situs resmi TNI, sebagai seorang wanita militer, KOWAL harus mampu mengemban tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh organisasi, sedangkan sebagai pemangku kodrat wanita, Kowal juga harus mampu berkarier secara serasi, selaras dan seimbang serta profesional tanpa meninggalkan kodrat kewanitaannya.
"KOWAL tetap konsisten dengan komitmen bahwa tugas adalah yang utama, yaitu tugas yang selalu dilandasi Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Trisila TNI AL," sebut Dadi Hartanto.
"Dalam pelaksanaan tugas yang diemban oleh setiap prajurit KOWAL, harus selalu dilaksanakan melalui peningkatan keimanan dan ketaqwaan, penguatan semangat dan peningkatan kinerja, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta keterampilan dan jiwa kejuangan sebagai prajurit yang tidak mudah menyerah," lanjutnya.
“Selain itu, di era revolusi industri 4.0 seperti saat ini, KOWAL dituntut bisa mengikutinya dengan memperluas pengetahuan melalui pendidikan dan penugasan, serta menguasai keterampilan dan ilmu pengetahuan,” imbuh Dadi Hartanto.
Dalam buku 21 Peran Korps Wanita Angkatan Laut Dalam Menghadapi Tantangan Global, Siwi Sukma Adji selaku Kepala Staf Angkatan Laut menyatakan, jejak historis perempuan telah ditorehkan dengan tinta emas.
Dari situlah sejarah perjuangan bangsa Indonesia telah lahir dengan adanya para pejuang perempuan Indonesia. Bahkan, para perempuan hebat tidak dibatasi perannya dalam bidang sosial, pendidikan, budaya, tapi juga politik dan kemiliteran.
Berikut ini 21 peran KOWAL dalam menghadapi tantangan global:
1. Pengabdian dan Kehormatan Adalah Jiwaku
2. Kodrat Kelembutan dan Tuntutan Profesionalisme
3. Peran Sebagai Ayah dan Ibu
4. Berbeda dengan Wanita Negara Lain
5. Suami Kita Merupakan Bagian dari Kita Sendiri
6. Ibu Sebagai Pendamping Suami
7. Ibu Sebagai Pendidik
8. Ibu Sebagai Perempuan yang Kuat
9. Restu Ibu Adalah Sumber Rezeki
10. Mustajabnya Doa Seorang Ibu
11. Ibu Sebagai Panutan
12. Organisasi dan Peran Ibu di Dalamnya
13. Mengikuti Perkembangan Ilmu Pengetahuan
14. Seorang Istri Saleh
15. Sosok dengan Kesabaran yang Berlapis
16. Kesederhanaan Seorang Ibu
17. Motivator Serta Pendamping Anak dan Suami
18. Ibu Sebagai Tiang Rumah Tangga
19. Ibu Mencintai dengan Ketulusan Hatinya
20. Ibu Sebagai Dokter di Rumah
21. Ibu Merupakan Wasiat Nabi
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Iswara N Raditya