Menuju konten utama

Trump Akan Penjarakan Snoop Dogg Terkait Video Kontroversial

Snoop Dogg merilis video terbarunya yang dicap kontroversial karena menggambarkan dirinya menodongkan pistol ke arah badut "Ronald Klump". Donald Trump menanggapi hal itu lewat akun Twitter-nya.

Trump Akan Penjarakan Snoop Dogg Terkait Video Kontroversial
Ilustrasi. Warga mengecam kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Hari Presiden dalam aksi Hari Bukan Presidenku di Los Angeles, California, Senin (20/2). ANTARA FOTO/REUTERS/David McNew.

tirto.id - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengeluarkan tanggapannya soal video terbaru rapper Snoop Dogg "Lavender" yang dianggap kontroversial.

Melalui akun Twitter-nya, Trump menuliskan: "Dapatkah Anda membayangkan protes seperti apa jika @SnoopDogg, kegagalan karir dan semuanya, membidik dan menembak pistol ke Presiden Obama! Waktunya dipenjara!"

Cuitan tersebut ditulisnya hanya beberapa jam setelah pengacara pribadinya, Michael Cohen, menuntut sang rapper untuk segera minta maaf atas video kontroversial yang menunjukkan dirinya menodongkan pistol ke seorang badut bernama "Ronald Klump" yang memparodikan presiden Amerika Serikat.

"Sama sekali tidak ada yang lucu dari percobaan pembunuhan pada presiden," kata Cohen.

"Saya pasti tidak akan menerimanya jika itu Presiden [Barack] Obama. Saya pasti tidak menerimanya jika itu Presiden Trump, dan dalam hal keadilan, itu tidak lucu, itu tidak berseni," sambung dia.

Video tersebut juga menuai kritik dari senator AS dari Partai Republik Marco Rubio.

Rubio, yang mengaku penggemar musik hip hop, mengatakan bahwa mengingat sejarah pembunuhan di Amerika "hal seperti itu adalah sesuatu yang orang-orang harus benar-benar perhatikan."

"Saya pikir orang bisa tidak setuju pada kebijakan, tapi kita harus berhati-hati tentang hal semacam itu karena orang yang salah melihat itu dan mendapat ide yang salah dan Anda akan dapat memiliki masalah yang nyata," ujar Rubio.

Menanggapi video kontroversialnya, rapper asal California Snoop Dogg (45) mengatakan kepada Billboard bahwa dia melihat Trump seperti badut.

Video yang dirilis pada hari Minggu (12/3/2017) itu dimaksudkan sebagai protes terhadap penahanan orang kulit hitam dan tawaran Trump untuk memberlakukan larangan sementara untuk memasuki Amerika Serikat bagi orang-orang yang berasal dari beberapa negara mayoritas Muslim.

"Saya merasa banyak orang membuat hal-hal keren, bersenang-senang, berpesta, tapi tidak ada yang berurusan dengan masalah nyata dengan ... badut ini sebagai presiden," kata musisi tersebut, seperti dikutip dari Antara, Kamis (16/3/2017).

Baca juga artikel terkait PEMERINTAHAN DONALD TRUMP atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Hukum
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari