tirto.id - Penderita asam lambung bisa menjalankan ibadah puasa dengan aman dan nyaman. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan penderita asam lambung saat berpuasa agar tetap sehat.
Hal ini karena penderita asam lambung rentan mengalami sakit perut atau sakit lambung saat berpuasa. Kabar baiknya, ada beberapa tips dari dokter yang bisa diterapkan penderita asam lambung yang ingin menjalankan ibadah puasa.
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) atau yang juga dikenal sebagai asam lambung adalah penyakit saluran pencernaan yang umum di Indonesia. Katon Abdul Varid dalam studi yang terbit tahun 2020 menemukan bahwa ada 30.154 kasus GERD di Indonesia.
Penderita asam lambung biasanya akan mengalami sakit atau nyeri perut di sekitar ulu hati, mual, hingga muntah. Gejala asam lambung ini juga sering dialami penderita saat menjalani puasa.
Mengutip Medical News Today, sakit asam lambung saat puasa bisa terjadi karena perut kosong dalam jangka waktu lama. Lantas, apakah penyakit GERD bisa berpuasa? Kabar baiknya, penderita GERD atau asam lambung tetap bisa berpuasa.
Menurut dokter spesialis penyakit dalam (gastroenterologi) dari RSCM-FKUI Ari Fahrial Syam, penderita asam lambung bisa menjalankan ibadah puasa Ramadan secara aman dengan beberapa catatan.
"Kesimpulannya janganlah takut untuk berpuasa bagi para penderita penyakit GERD atau asam lambung," katanya seperti yang dikutip dari Antara.
Bahkan menurut penelitian terbaru, berpuasa punya manfaat yang besar untuk menurunkan paparan asam lambung bagi penderita GERD. Tentu manfaat ini bisa diperoleh jika proses berpuasa dilakukan dengan cara yang benar.
Bagaimana Cara Berpuasa untuk Penderita Asam Lambung?
Ada beberapa tips yang bisa diterapkan penderita asam lambung selama menjalankan puasa Ramadan 2024. Tips tersebut terkait dengan pemilihan makanan, jam makan, hingga konsumsi obat-obatan.
Berikut daftar cara berpuasa untuk penderita asam lambung menurut dokter:
1. Menghindari makanan pedas, asam, dan berlemak
Salah satu tips berpuasa untuk penderita asam lambung adalah menghindari makanan pemicu GERD. Menurut Ari, makanan-makanan yang memicu asam lambung adalah makanan yang pedas, asam, dan berlemak.
"Konsumsi makanan tinggi lemak saat sahur dapat membebani lambung. Nantinya jam 8 pagi perut mulai terasa tidak nyaman, begah istilahnya. Jadi malah mengganggu ibadah puasa,"
Makanan pedas dan asam dapat memperburuk kondisi asam lambung. Oleh karena itu, sebisa mungkin hindari makanan-makanan pedas, asam, dan berlemak selama bulan puasa.
2. Berbuka dan sahur dengan clean food
Masih menurut Ari, tips berpuasa untuk penderita asam lambung selanjutnya adalah mengonsumsi makanan bersih alias clean food. Clean food yang dimaksud Ari bukan hanya berupa jenis makanan, tetapi juga proses pengolahan.
Ari merekomendasikan jenis clean food berupa sayur, buah, dan protein hewani rendah lemak. Cara pengolahan makanan tersebut bisa dengan dikukus atau dibakar, alih-alih digoreng dengan minyak banyak.
Penderita asam lambung sebisa mungkin mengonsumsi clean food saat buka puasa dan sahur.
3. Minum obat asam lambung sebelum sahur
Menurut dokter spesialis penyakit dalam Eka Hospital BSD Dedy Sudrajat, penderita asam lambung bisa mencegah sakit perut muncul dengan minum obat asam lambung sebelum sahur.
Obat asam lambung bisa dikonsumsi saat mendekati waktu imsak, setelah berbuka puasa, atau sebelum tidur. Ini dilakukan untuk mencegah refluks asam selama berpuasa.
"Dengan mengkonsumsi obat secara rutin dan memperhatikan segala makanan yang dikonsumsi beserta polanya, diharapkan puasa yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar," katanya seperti yang dikutip dari Antara.
4. Menghindari makanan mengandung gas
Tips berikutnya dari dokter untuk penderita asam lambung adalah menghindari makanan mengandung gas. Gas makanan dapat memperburuk kondisi asam lambung, sehingga sebaiknya dihindari.
Masih menurut Dedy, contoh makanan mengandung gas yang sebaiknya dihindari saat bulan puasa oleh penderita asam lambung, antara lain:
- kubis;
- kol;
- kopi;
- nangka;
- teh;
- minuman bersoda.
5. Makan dengan perlahan dan tidak tergesa-gesa
Penderita asam lambung juga perlu memperhatikan cara makan saat sahur dan berbuka. Penderita asam lambung sebaiknya tidak makan makanan berat secara langsung dalam jumlah banyak dan tergesa-gesa.
Dedy menjelaskan cara terbaik berbuka puasa untuk penderita asam lambung adalah dengan perlahan. Penderita dapat mengawali dengan minum air dan makanan ringan, disusul dengan makanan berat.
"Setelahnya cukup konsumsi camilan ringan dan sehat seperti pisang atau biskuit," kata dia.
6. Menghindari stres
Salah satu pemicu utama gejala GERD adalah stres. Kondisi stres menyebabkan tubuh lebih sensitif terhadap jumlah asam di kerongkongan bahkan dalam jumlah kecil.
Dedy mengimbau agar penderita asam lambung sebisa mungkin menghindari stres dengan mengendalikan emosi. Beberapa cara yang direkomendasikan untuk menghindari stres bisa dengan istirahat, melakukan teknik pernapasan, meditasi, atau salat.
7. Menghindari tidur langsung setelah sahur atau berbuka
Dedy juga menyarankan bagi para penderita asam lambung tidak langsung tidur setelah sahur atau berbuka.
"Disarankan jika ingin tidur, 1-2 jam setelah makan sahur atau buka puasa," katanya.
Tidur setelah makan dapat meningkatkan tekanan pada lambung, sehingga cairan pada lambung termasuk zat asam naik ke kerongkongan. Kondisi ini menyebabkan mual, muntah, sakit tenggorokan, sakit perut, atau begah.
Menurut Dedy, jika terpaksa tidur setelah makan sahur dan berbuka, sebaiknya atur posisi tubuh agar tidak berbaring.
"Posisi tidur sebaiknya dalam posisi setengah duduk sehingga mengurangi kemungkinan refluks asam lambung," lanjut dia.
Manfaat Puasa bagi Penderita Asam Lambung
Berpuasa ternyata memiliki manfaat yang baik bagi penderita asam lambung, terlepas dari risikonya. Berdasarkan studi di Journal of Clinical Gastroenterology (2023) berpuasa berjangka dapat mengurangi paparan asam pada penderita GERD.
Studi tersebut meneliti sebanyak 25 penderita asam lambung selama 2 hari. Mereka diminta melakukan puasa berjangka dalam 16 jam berturut-turut dengan jendela makan 8 jam.
Hasil penelitian menujukkan bahwa para peserta mengalami penurunan skor gejala GERD selama puasa. Gejala yang berkurang termasuk mulas dan regurgitasi lambung.
Selain itu, berpuasa juga dikaitkan dengan manfaat lainnya yang dapat mengurangi risiko penyakit GERD. Mengutip Food Guides, berikut ini beberapa manfaat puasa berjangka bagi penderita GERD:
- Menurunkan kolesterol;
- Menurunkan berat badan dan mencegah obesitas;
- Menurunkan risiko peradangan;
- Meningkatkan pelepasan hormon yang baik bagi penderita GERD, seperti dopamin.
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Iswara N Raditya