tirto.id - Menjadi wiraswasta dan mengembangkan sebuah bisnis merupakan salah satu karier yang digemari banyak orang. Penghasilan menjanjikan dan banyaknya bidang serta ide untuk dimanfaatkan menjadi alasan utamanya. Namun, bagaimana cara memulai usaha dari nol?
Business Coach, Yadi Chandra mengatakan, dalam membangun bisnis atau UMKM pertama harus memerlukan rencana dan pertimbangan yang sangat matang. Di samping perencanaan, harus ada kontrol, selling process, and the people.
"Setelah memiliki perencanaan yang matang, kita juga harus mampu menerapkan kontrol penting seperti disiplin mengatur modal dan memperhatikan sumber modal,” ujar Yudi dalan talkshow UMKM serta masyarakat umum dengan tema “Yuk uKUR Bisnismu”, dikutip Kamis (30/3/2023).
Business plan menjadi salah satu elemen penting yang diperlukan ketika mencari modal dan faktor penilaian apakah sebuah usaha atau bisnis layak untuk dimulai. Caranya perlu meyakinkan investor agar mereka mau berinvestasi dalam bisnis ini.
Sejalan dengan Yudi, Owner Peyek Nyai Yessi Callisa mengatakan, bahwa sering kali UMKM atau yang ingin membangun bisnis lupa memperhatikan aspek modal untuk legalitas usaha. Padahal, legalitas dapat membuka banyak peluang dan sangat penting untuk sebuah brand.
"Hal-hal seperti ini sering terlewat oleh para UMKM karena membutuhkan modal yang tidak sedikit,” ujar Yesi.
Pengelola Kegiatan dan Anggaran Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Komang Agung Wira Dharma mengatakan, bahwa akses modal sebetulnya sudah dipersiapkan pemerintah melalui lembaga perbankan dan dijamin oleh lembaga keuangan Non-perbankan seperti Askrindo. Salah satunya melalui program kredit usaha rakyat (KUR).
“KUR itu mudah dan murah. Gampang mengajukannya dan murah karena ada subsidi bunga dari pemerintah. Suku bunga kecil di angka 6 persen dan supermikro 3 persen,” ujar Komang.
Askrindo sebagai lembaga penjamin KUR dalam hal ini mendukung penuh geliat pemerintah membangkitkan perekonomian dengan memberdayakan UMKM sebagai salah satu roda penggerak. Terbukti sepanjang 2022 penjaminan KUR tembus Rp164 triliun atau mencapai 104 persen.
"Askrindo sebagai lembaga penjaminan mendukung pemberdayaan UMKM bahkan yang grassroot agar bergerak maju sehingga menjadi penggerak perekonomian di Indonesia,” ujar Sekretaris Perusahaan Askrindo, Cahyo Hari Purwanto.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin