Menuju konten utama

Tips Aman Belanja Online Jelang Lebaran Agar Terhindar dari Hacker

Masyarakat yang menggunakan platform e-commerce, disarankan untuk mengganti password secara rutin, setidaknya enam bulan sekali.

Tips Aman Belanja Online Jelang Lebaran Agar Terhindar dari Hacker
Ilustrasi belanja online. foto/itockphoto

tirto.id - Belanja online menjadi salah satu solusi yang dilakukan masyarakat menjelang Lebaran selama masa pandemi virus Corona.

Namun, sayangnya akhir-akhir ini sejumlah e-commerce dilaporkan tersandung masalah kebocoran data pengguna.

Menurut pakar keamanan siber Pratama Persadha, penyerangan akan selalu dilakukan oleh para hacker termasuk pada platform belanja online.

"Yang jadi masalah apakah mereka berhasil atau tidak. Kemungkinan bocor itu selalu ada," ujar Pimpinan Lembaga Riset Siber Indonesia CISSReC (Communication & Information System Security Research Center) melansir laman Antara.

Berikut beberapa cara atau tips yang bisa Anda lakukan agar aman dan terhindar dari hacher saat harus berbelanja online.

Ganti password secara berkala

Guna mengantisipasi serangan siber, Pratama mengatakan pemilik platform harus mengevaluasi kembali sistem keamanan, dan memperkuat lagi pertahanan sistem keamanan platform.

Sementara, untuk masyarakat yang menggunakan platform e-commerce, Pratama menekankan untuk mengganti password secara rutin, setidaknya enam bulan sekali.

Password juga dibuat dengan standar yang cukup, minimal delapan karakter dengan huruf besar dan kecil, dipadukan dengan tanda baca atau simbol.

"Gunakan password yang berbeda untuk setiap akun online kita, termasuk e-commerce dan media sosial," ujar Pratama.

Guna mempermudah mengingat password, Pratama menyarankan untuk menggunakan Password Manager. Selain itu, Pratama juga menyarankan untuk mengaktifkan verifikasi dua langkah atau Two-factor authentication (2FA).

Gunakan dompet digital

Ia juga mengingatkan untuk tidak membagikan kode OTP yang didapatkan kepada siapapun. Pratama juga menyarankan untuk menggunakan dompet digital dalam bertransaksi.

"Jangan menggunakan kartu debit atau kredit secara langsung, gunakan dompet digital," kata Pratama.

Menggunakan pihak ketiga, seperti dompet digital, menurut Pratama, relatif lebih aman, untuk mengantisipasi terjadinya peretasan pada platform.

Sehingga data sensitif pada kartu kredit tidak ikut bocor. Langkah ini juga menjadi doble proteksi, karena transaksi keuangan menggunakan platform lain, yang berbeda dari platform e-commerce.

Tidak hanya itu, untuk pengamanan, Pratama menyarankan untuk tidak menggunakan wifi publik atau gratisan. Kemudian, memasang AntiVirus yang ter-update dari perusahaan ternama, untuk berjaga-jaga jika terdapat malware.

"Secara berkala cek akun email kita di firefox monitor untuk mengetahui akun mana saja yang data email kita diperjualbelikan," ujar Pratama.

Baca juga artikel terkait BELANJA ONLINE

tirto.id - Teknologi
Sumber: Antara
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH