Menuju konten utama

Tips Aman Bawa Bayi atau Balita Naik Pesawat Menurut Dokter Anak

Salah satu tips aman jika harus bepergian menggunakan pesawat bersama bayi atau balita adalah hindari memberikan obat tidur.

Tips Aman Bawa Bayi atau Balita Naik Pesawat Menurut Dokter Anak
dunia anak balita foto/shutterstock

tirto.id - Pergi keluar kota, luar pulau atau luar negeri menggunakan pesawat bisa menjadi pilihan saat akan berlibur maupun berkunjung ke rumah sanak saudara.

Namun, apa yang harus disiapkan jika terpaksa harus membawa bayi atau balita saat bepergian menggunakan pesawat?

Dilansir dari laman IDAI, Dokter Spesialis Anak, Cut Nurul Hafifah menjelaskan bahwa ada beberapa tips aman yang bisa dilakukan oleh orang tua jika harus bepergian menggunakan pesawat bersama bayi atau balita, di antaranya,

1. Rencanakan perjalanan Anda dengan matang

Sebelum bepergian, rencanakanlah perjalanan Anda dengan matang. Buat catatan apa saja perlengkapan termasuk obat-obatan yang perlu dibawa dan dipersiapkan saat pergi menggunakan pesawat.

2. Pilih penerbangan langsung tanpa transit

Sebisa mungkin pilih penerbangan tanpa harus transit (direct flight). Bila harus transit di suatu tempat hindari transit yang terlalu lama atau terlalu pendek agar perjalanan Anda bersama si kecil tetap nyaman.

3. Pilih penerbangan saat jam tidur anak

Bagaimana bila perjalanan jauh dan lama? Anda tidak perlu pusing. Pilihlah penerbangan yang sesuai dengan jam tidur anak Anda sehingga si kecil dapat menghabiskan perjalanan panjang dengan tidur lelap.

4. Bawa tes khusus kecil untuk kebutuhan anak di dalam pesawat

Persiapkan pula tas yang berisi barang-barang penting, seperti popok, selimut, mainan favorit anak, baju ganti, susu, serta makanan ringan untuk balita. Tas tak perlu berukuran terlalu besar agar tak merepotkan dan menyusahkan Anda saat tas tersebut dibawa masuk ke dalam pesawat.

5. Usahakan minta kursi paling depan

Bila Anda membawa bayi, coba mintalah tempat duduk di kursi paling depan agar bisa menidurkan bayi Anda di bassinet.

6. Pahami peraturan maskapai penerbangan tentang bepergian sambil membawa anak

Bayi baru lahir tidak disarankan ikut naik pesawat. Bayi di atas usia 3 bulan umumnya sudah aman bepergian naik pesawat dalam jarak pendek.

International Air Transport Association merekomendasikan batas usia bayi dapat ikut bepergian naik pesawat adalah di atas usia 7 hari, lalu Aerospace Medical Association merekomendasikan usia 2 minggu, sedangkan Centre for Disease Control and Prevention Amerika Serikat merekomendasikan usia 6 minggu.

Pastikan kepada maskapai penerbangan mengenai batasan usia ini dan perlu tidaknya surat rekomendasi dokter sebelum anak ikut bepergian naik pesawat.

Umumnya anak di bawah usia 2 tahun dapat naik pesawat tanpa perlu membeli tiket khusus, tetapi hanya satu orang anak yang dapat dipangku oleh orangtuanya saat bepergian.

Anak di bawah usia 2 tahun harus menggunakan kursi khusus semacam “car seat” dilengkapi sabuk pengaman yang memenuhi persyaratan organisasi penerbangan. Bila kursi khusus ini tidak ada maka anak harus dipangku dan menggunakan sabuk pengaman yang dilekatkan dengan sabuk pengaman orangtuanya.

7. Pastikan bayi dan balita Anda sedang tidak menderita infeksi telinga tengah

Saat pesawat tinggal landas dan mendarat akan terjadi perubahan tekanan udara yang bisa memengaruhi tekanan di telinga tengah. Adanya infeksi di telinga tengah dapat menimbulkan nyeri saat perubahan tekanan di udara. Salah satu tips mencegah nyeri telinga adalah membuat bayi dan balita Anda mengisap.

Bayi dapat disusui atau diberi “empeng”, sedangkan balita dapat disuruh mengisap permen. Bila bayi atau balita Anda sedang mengalami pilek atau gangguan pada telinga, sebaiknya konsultasikan kepada dokter anak Anda sebelum bepergian. Menutup telinga dapat dilakukan untuk mengurangi kebisingan akibat suara pesawat saat lepas lAndas, namun tidak memengaruhi perubahan tekanan udara.

8. Hindari memberikan obat “tidur” selama naik pesawat

Beberapa orangtua memutuskan untuk memberi obat “tidur” agar anak tenang selama naik pesawat. Praktik ini tidak disarankan tanpa rekomendasi dari dokter, karena berisiko menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Bila memang dirasakan diperlukan, konsultasikan dulu ke dokter anak untuk pemilihan jenis obatnya.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Iswara N Raditya