tirto.id - Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Raja Juli Antoni menganggap format debat kandidat pemilu presiden 2019 harus diubah dibanding acara serupa di masa lalu.
Menurut Antoni, format debat kandidat pilpres selama ini terlalu formal dan elitis. Dia menyarankan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI membuat format debat kandidat yang lebih bagus.
"Pada prinsipnya Pak Jokowi dan Kyai Ma’ruf setuju dan siap berdebat dimana saja dengan format apa saja. Namun bila memungkinkan, KPU perlu memodifikasi format dan tempat debat selama diizinkan undang-undang agar visi, misi dan program paslon tersampaikan secara masif kepada masyarakat di akar rumput," kata Antoni dalam pesan tertulis yang diterima Tirto, Selasa (23/10/2018).
Hingga kini, KPU RI masih menggodok sejumlah hal untuk menentukan format debat kandidat pilpres 2019. KPU RI belum menentukan lokasi dan waktu penyelenggaraan debat kandidat.
KPU hanya memastikan bahwa debat kandidat pilpres akan digelar 5 kali. Kelima acara debat itu rencananya digelar pada 2019. Nantinya, debat akan dilakukan 2 kali antarcapres, 2 kali antarcawapres, dan 1 kali mempertemukan kedua pasangan di pilpres.
"Saya melihat debat presiden kita selama ini terlalu 'kota' dan sangat 'elitis. Saya usul ke KPU agar debat diselenggarakan di desa dengan audiens rakyat biasa di Papua/Kalimantan/Sulawesi, Aceh dan Jawa," kata Antoni.
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Maya Saputri