tirto.id - Taylor Swift merilis single penuh warna. Ia optimis akan mengakhiri pencariannya selama berminggu-minggu setelah ia bercanda dengan penggemar tentang proyek barunya.
Swift merilis “ME” – yang menampilkan Brendon Urie dan Panic! at the Disco – pada layanan streaming dan juga menghadirkan video musik pada Jumat (26/04/2019).
Single ini adalah yang pertama dari album ketujuh mendatang sebagai kelanjutan dari album Reputation 2017.
Dalam sebuah wawancara dengan Robin Roberts selam Draf 2018 NFL di ABC pada Kamis (25/04/2019), Swift mengatakan lagu tersebut tentang “merangkul individualitasmu dan benar-benar merayakannya.”
“Saya pikir bahwa dengan lagu pop kita memiliki kemampuan untuk membuat melodi tersangkut di kepala orang dan saya ingin melodi itu membuat (orang) merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri,” Kata Swift dilansir dari AP News.
Swift menulis “ME” dengan Urie dan co-produser Joel Little, asal Selandia Baru yang telah memproduksi album debut Lorde 2013, “Pure Heroine.” Dia juga telah mengerjakan lagu untuk Imagine Dragon dan Khalid.
Swift memberikan petunjuk tentang proyek barunya selama beberapa minggu sebelumnya di media sosial, lalu penggemar fanatiknya menguraikan dan memperkirakan bahwa Urie akan tampil di lagu tersebut.
Swift mengejutkan beberapa ratus penggemar ketika ia mengunjungi mural yang dia buat di Nashville dan berterima kasih kepada mereka karena muncul.
“Aku tidak pernah lebih bangga dengan keterampilan detektif setingkat FBI-mu,” tulisnya di Instagram pada Kamis.
Dia memberi tahu Robert bahwa dia tidak bisa percaya betapa besar dedikasi penggemar kepadanya.
“Saya tidak bisa percaya betapa mereka peduli – sehingga membuatnya lebih menyenangkan bagi saya untuk membuat musik, membuat video musik.”
Sebelumnya, Swift membuat genre Country kembali naik daun pada 2006. Lewat album yang dijuduli namanya sediri, Swift mencuri perhatian international dengan mendapat Platinum di Australia dan Kanada, Gold di Inggris dan lima kali platinum di Amerika Serikat.
Kesuksesan Swift terus berlanjut ketika 2008 ia menang di kategori penyanyi perempuan terbaik di ajang musik tertinggi di Amerika Serikat, The Academy Awards.
Swift Tidak berhenti di situ, ia bahkan sempat mengalahkan Beyonce dan dijuluki Ratu Country setelah menang di video musik perempuan terbaik di MTV Musik Awards 2009.
Namun, para pendengar mulai menyadari perubahan gaya musik sang ratu Country. Musik elektrik dan hentakan khas pop menjadi lebih kental. Rolling Stones mencatat “Back To December” (2010) dan “We Are Never Ever Getting Back Together” sebagai contoh perubahan musik Swift.
Keputusan Swift merombak reputasinya sebenarnya bukan tanpa resiko. Hasilnya? ia ditahbiskan sebagai Ratu Pop sejak kesuksesan album 1989 yang menjadi album terbaik di Grammy 2016.
Kemenangan itu menambatkan Swift sebagai satu-satunya perempuan dalam sejarah yang pernah dua kali memenangi kategori tersebut.
Editor: Yantina Debora