Menuju konten utama

Tanggapan BEI Usai Bukalapak Salah Catat Nilai Akuisisi di Lapkeu

Meski Bukalapak salah catat, masalah tersebut tak berdampak terhadap angka yang disajikan dalam laporan keuangan.

Tanggapan BEI Usai Bukalapak Salah Catat Nilai Akuisisi di Lapkeu
AVP Logistics Bukalapak Anudeep Pendem (kiri), Presiden dan Co - Founder Bukalapak Fajrin Rasyid (tengah) dan CEO Lion Parcel Farian Kirana (kanan) berbincang di samping armada Lion Parcel berlogo Bukalapak di Hanggar Batam Aero Technic (BAT), Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (5/10/2019). ANTARA FOTO/M N Kanwa/aww.

tirto.id - PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) sempat salah melaporkan laporan keuangan kuartal III 2021. Pada laporan awal yang disampaikan pada Bursa Efek Indonesia (BEI), Bukalapak.com mencatat nilai akuisisi Belajar Tumbuh Berbagi mencapai US$ 1 miliar atau setara Rp14 triliun jika menggunakan asumsi kurs rupiah saat ini.

Mengenai hal tersebut, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna menjelaskan sudah menyampaikan permintaan penjelasan mengenai hal ini.

"Bursa akan meminta BUKA melakukan revisi atas laporan keuangan dimaksud, apabila diperlukan, dan melakukan penelaahan atas informasi yang disampaikan BUKA terkait dengan transaksi pembelian saham tersebut, serta melakukan tindak lanjut lainnya," kata Nyoman dalam keterangan resmi, Jumat (25/3/2022).

Ia menjelaskan, meskipun terjadi salah catat masalah tersebut tidak berdampak terhadap angka-angka yang disajikan dalam laporan keuangan.

"Tidak terdampak terhadap angka angka yang disajikan di laporan, posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas BUKA per 30 September 2021, termasuk terhadap bottomline dari BUKA untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut" jelas dia.

Head of Media & Communications Bukalapak, Fairuza Ahmad Iqbal mengonfirmasi bahwa transaksi jual beli saham antara PT Kolaborasi Kreasi Investa (KKI) dan PT Bina Unggul Kencana (BUK) yang terjadi pada 4 November 2021 terkait dengan pembelian 100% saham-saham PT Belajar Tumbuh Berbagi, sebanyak 11.340 saham adalah senilai USD1 juta dan bukan senilai USD1 miliar.

"Perlu diketahui juga bahwa kami sudah mengirimkan keterbukaan informasi kepada pihak BEI sebagai bentuk klarifikasi akan hal ini. Informasi nilai jual beli saham tersebut tercantum dalam Addendum atas Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat yang ditandatangani oleh KKI dan BUK pada tanggal 11 Januari 2022," kata Fairuza saat dikonformasi Tirto, Jumat (25/3/2022).

Ia menjelaskan, informasi ini akan dimuat lebih lanjut dalam Laporan Keuangan Q4 2021 karena sudah diterbitkannya Laporan Keuangan Q3 pada November 2021 lalu. Adapun tujuan dari transaksi ini adalah untuk menghadirkan platform belajar pengembangan bisnis bagi seluruh pelaku UMKM di Indonesia di ekosistem Bukalapak.

"Hal ini sejalan dengan tujuan Bukalapak untuk mendorong pertumbuhan UMKM tanah air dan menciptakan a fair economy for all," pungkas dia.

Baca juga artikel terkait BUKALAPAK atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Bisnis
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Fahreza Rizky