tirto.id - Seiring dengan semakin meningkatnya penggunaan smartphone di tengah masyarakat, terdapat juga pola perubahan masyarakat dalam mengakses hiburan. Saat ini, aktivitas hiburan yang dapat diakses dari smartphone (atau selanjutnya disebut mobile entertainment) dan media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Hanya dengan menggunakan smartphone, masyarakat kini dapat mengakses berbagai macam hiburan mulai dari aplikasi streaming film, platform streaming musik, game hingga beberapa platform media sosial secara langsung dimanapun dan kapanpun.
Untuk memahami lebih dalam tentang fenomena ini, setiap tahun Jakpat mengadakan survei untuk memahami perspektif masyarakat terkait tren penggunaan mobile entertainment dan media sosial.
Pada semester pertama 2023 ini, survei bertajuk “Indonesia Mobile Entertainment & Social Media Trends 2023” ini melibatkan 1.640 orang pengguna smartphone dan 1.646 orang pengguna media sosial.
Perlu diketahui bahwa Jakpat merupakan penyedia layanan riset daring dengan lebih dari 1,3 juta responden yang terdaftar di platformnya.
Lantas, bagaimana tren pola konsumsi mobile entertainment di tengah tahun pertama 2023?
Sebagian Besar Gen Z Gunakan Platform Streaming untuk Nonton Film
Dalam survei ini, Jakpat menyoroti tentang penggunaan over-the-top (OTT) streamingplatform seperti Vidio, Netflix, serta Disney+ Hotstar, sebagai salah satu media hiburan yang dapat diakses oleh pengguna smartphone.
Hasilnya, sebagian besar pengguna dari Gen Z (89 persen) menggunakan OTT streaming platform untuk menonton film. Sementara, 76 persen untuk menonton serial, 23 persen untuk menonton pertandingan olahraga dan 21 persen untuk menonton reality/variety show.
Sebagai informasi, untuk dapat menikmati konten dari OTT streaming platform, pada umumnya pengguna perlu membayar biaya berlangganan. Menurut survei, sebanyak 31 persen pengguna Gen Z tidak keberatan untuk membayar biaya langganan agar dapat terbebas dari iklan yang mengganggu.
Mayoritas Memilih Untuk Mendengarkan Musik Secara Gratis
Konten hiburan tentu tidak terbatas pada film, serial, dan tayangan lain yang berbentuk audio visual. Musik juga telah lama menjadi bagian tak terpisahkan dari kebudayaan manusia. Tak hanya itu, belakangan ini siniar (podcast) juga mendapatkan porsi yang cukup signifikan dalam menemani kegiatan sehari-hari.
Dalam laporan ini, Jakpat juga menyoroti penggunaan audio streaming platform sebagai sarana untuk mendengarkan musik dan siniar. Hasilnya, berbeda dengan OTT streaming platform, mayoritas pengguna lebih memilih untuk mendengarkan musik secara gratis dan tidak keberatan untuk mendengarkan iklan.
Temuan menarik dari laporan survei ini bahkan mengungkap bahwa 27 persen di antara pengguna yang telah membayar biaya berlangganan, membayar lebih sedikit dibandingkan tahun lalu untuk platform-platform audio streaming.
Media Sosial Berperan dalam Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Seiring dengan meningkatnya penggunaan smartphone di tengah masyarakat, akses media sosial seakan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Laporan Jakpat menunjukkan bahwa 36 persen dari pengguna mengakses media sosial agar tidak merasa tertinggal dari berita atau tren baru saat ini. Selain itu, temuan survei ini juga menemukan bahwa media sosial masih berperan dalam mempengaruhi perilaku konsumen, melalui konten iklan dan ulasan.
Instagram dinilai oleh 25 persen pengguna sebagai media sosial yang paling informatif. Tak hanya itu, sebanyak 34 persen pengguna juga merasa bahwa Instagram adalah media sosial yang paling cocok untuk menemukan produk, jasa, atau katalog.
Trend Penggunaan Mobile Entertainment Cenderung Menurun
Laporan Jakpat kali ini juga menunjukkan, bahwa tren penggunaan mobile entertainment dan media sosial cenderung menurun dari tahun sebelumnya.
Terkait hal ini, Head of Research Jakpat Aska Primardi menegaskan bahwa hampir semua platform media sosial mengalami penurunan jumlah pengguna.
“Hampir semua media sosial mengalami penurunan jumlah pengguna. Seperti TikTok dan Twitter, angkanya cenderung stagnan dari tahun lalu. Hal yang sama juga terjadi pada OTT streaming platform. Masyarakat memang masih mengakses konten, namun ada indikasi bahwa mereka mengurangi jumlah platform yang mereka gunakan, atau memilih untuk fokus pada salah satu OTT streaming platform," kata Aska.
Lebih lanjut, Aska mengungkap bahwa ada kemungkinan bahwa kondisi ini dipengaruhi oleh tren de-influencing, dimana influencer, atau dalam hal ini de-influencer, memberi saran untuk tidak menggunakan sebuah produk atau jasa.
“Riset Jakpat kali menunjukkan bahwa hanya sekitar 50 persen masyarakat yang saat ini masih percaya dengan ulasan dari influencer dan selebriti," tambahnya.
Faktor berikutnya adalah terkait dengan durasi. Aska menambahkan durasi masyarakat dalam mengakses mobile entertainment dan media sosial menurun di tahun 2023 ini.
“Seiring dengan diakhirinya masa pandemi, durasi masyarakat bisa mengakses mobile entertainment dan media sosial memang menurun di tahun 2023 ini," katanya.
Lalu, bagaimana performa OTT streaming platform dan audio streaming platform di mata penggunanya? Bagaimana pengguna menilai media sosial? Ulasan di media sosial dari manakah yang paling bisa dipercaya menurut pengguna?
Laporan lengkap survei Jakpat bertajuk “Indonesia Mobile Entertainment & Social Media Trends 2023” dapat dilihat di sini.
(JEDA)
Penulis: Tim Media Servis