Menuju konten utama

Studi: Bekerja pada Akhir Pekan Bisa Memicu Depresi Hingga Diabetes

Studi: bekerja pada akhir pekan bisa meningkatkan depresi hingga menyebabkan diabetes.

Studi: Bekerja pada Akhir Pekan Bisa Memicu Depresi Hingga Diabetes
Ilustrasi Bekerja di Rumah. foto/istockphoto

tirto.id - Bekerja merupakan suatu proses melakukan sesuatu hal atau kegiatan dalam waktu paling sedikit satu jam berturut-turut selama seminggu.

Kegiatan bekerja dilakukan untuk memperoleh atau mencapai suatu keuntungan tertentu dari apa yang dikerjakan.

Jam bekerja bagi para pekerja di Indonesia tertuang dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2015. Peraturan Menteri tersebut mengatur tentang adanya waktu kerja, waktu istirahat, dan waktu kerja lembur.

Waktu kerja yang terdapat dalam peraturan menteri tersebut dibagi menjadi dua macam yaitu:

1. Waktu Kerja 6 hari

Waktu kerja enam hari memiliki ketentuan jam kerja sebanyak tujuh jam efektif bekerja dalam satu hari

2. Waktu Kerja 5 hari

Waktu kerja lima hari memiliki ketentuan jam kerja sebanyak delapan jam efektif bekerja dalam satu hari.

Melebihi batas waktu tersebut, pekerja dianggap memasuki waktu kerja lembur. Beberapa perusahaan menerapkan sistem kerja lembur yang berbeda mulai dari perpanjang waktu kerja pada hari yang sama atau menambah waktu bekerja dengan menggunakan waktu di akhir pekan.

Namun, bekerja di akhir pekan bisa memberi dampak buruk bagi kesehatan tubuh.

Dilansir dari U.S. News, Marianna Virtanen dari Institut Kesehatan Kerja Finlandia telah melakukan penelitian mengenai dampak buruk yang bisa menyerang metabolisme tubuh apabila bekerja di akhir pekan.

Hasil dari penelitiannya, orang yang memaksa bekerja di akhir pekan akan meningkatkan konsumsi alkohol. Hal tersebut terjadi untuk memberi kekuatan guna menunjang tubuh tetap kuat agar pekerjaan yang sedang dilakukan selesai sesuai yang ditargetkan.

Selain itu, mereka yang memaksa bekerja di akhir pekan juga rentan mengalami masalah pada pola tidur, hingga pola makan.

Pola tidur akan terganggu karena memaksakan diri tetap bekerja di saat tubuh harus diistirahatkan sehingga menjadikan metabolisme menurun dan mudah terserang penyakit karena kurang istirahat.

Pola makan yang tidak sehat juga menjadi salah satu dampaknya, bagi pekerja yang bekerja di akhir pekan dengan tingkat konsumsi makanan junk food yang tinggi dan jam makan yang tidak teratur akan membawa seseorang pada risiko terkena penyakit jantung hingga diabetes tipe 2 karena tidak adanya pola makan yang sehat.

Meski pada beberapa kasus menerima pekerjaan di akhir pekan dapat meningkatkan produktivitas dan dijadikan sebagai batu loncatan karier menjadi lebih baik, tetapi menurunnya kesehatan tubuh menjadi ancaman serius.

Menurunnya kesehatan mental menjadi salah satu unsur yang bisa terganggu karena bekerja di akhir pekan. Hal terparah yang bisa terjadi pada kesehatan mental yaitu meningkatnya risiko mengalami depresi.

Tak hanya meningkatkan risiko depresi, bekerja di akhir pekan juga berdampak pada kegiatannya dengan lingkungan sosialnya.

Semakin lama bekerja, semakin banyak kehilangan waktu untuk berkegiatan dengan lingkungan sosial mulai dari keluarga, teman, hingga tetangga rumah.

Akhir pekan seharusnya menjadi waktu yang digunakan untuk mengistirahatkan tubuh dari rutinitas bekerja selama satu minggu.

Melakukan hal-hal menarik dengan lingkungan dan diri sendiri, menjalani pola hidup sehat dan cukup istirahat menjadi pilihan menjaga kondisi tubuh tetap baik agar dapat menjalani rutinitas kembali di minggu selanjutnya.

Baca juga artikel terkait PEKERJAAN atau tulisan lainnya dari Cornelia Agata Wiji Setianingrum

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Cornelia Agata Wiji Setianingrum
Penulis: Cornelia Agata Wiji Setianingrum
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno