tirto.id - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, meminta pemerintah daerah untuk mencairkan subsidi biaya transportasi. Strategi ini harus dilakukan agar disparitas harga bahan pangan antarwilayah di Indonesia dapat berkurang sekaligus membantu pengendalian inflasi.
Zulhas, sapaan akrab Mendag, mengatakan pemda perlu segera mencairkan subsidi transportasi dari Biaya Tak Terduga agar harga pangan, khususnya di kawasan timur Indonesia dapat terkendali.
“Sekarang kemauan pemda mengeluarkan subsidi itu, kalau tidak, harganya beda jauh kan. Misalnya daging ayam tadi di sini Rp35.000 per kilogram (kg), di sana Rp40.000 per kg, telur di sini Rp31.000 per kg, di sana Rp37.000 per kg. Jadi subsidi transportasi agar inflasi yang tinggi di timur itu bisa ditekan,” kata Zulhas dikutip Antara, Jakarta, Senin (29/5/2023).
Zulhas mengatakan evaluasi harga pangan dan inflasi juga telah dibahas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari ini. “Bagaimana caranya harga tidak jauh berbeda? Ya disubsidi. Apanya? Transportasinya,” ujarnya.
Subsidi harga pangan dapat diambil dari Biaya Tidak Terduga (BTT) yang sebesar dua persen dari Dana Transfer Umum (DTU) di setiap daerah.
Menurut Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), per Senin ini, harga telur ayam ras menunjukkan disparitas yang cukup signifikan. Harga terendah telur ayam ras sebesar Rp26.730 per kg di Aceh, sedangkan di Papua, harga telur ayam ras mencapai Rp37.050 per kg.
Sedangkan harga daging ayam ras, di DKI Jakarta sebesar Rp38.690 per kg, sedangkan di Maluku bisa mencapai Rp50.210 kg.
Editor: Anggun P Situmorang