tirto.id - Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding sepakat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa menteri-menteri di kabinet mendatang mesti memiliki karakter berani dalam mengambil keputusan. Keberanian ini guna memastikan segala visi dan pencampaian yang ingin diraih presiden benar-benar terlaksa.
Tapi pertanyaannya, apa prasyarat seorang menteri bisa berani dalam bekerja? “Ia harus orang yang loyal dengan presiden dan tentu saja tidak memiliki atau diisukan memiliki persoalan hukum di masa lalu,” kata Karding kepada Tirto, Selasa (16/7/2019).
Karding mengatakan loyalitas terhadap presiden penting agar seorang menteri bekerja berdasarkan arahan-arahan dan kemauan yang diinginkan presiden. Sedangkan bebas dari kasus hukum berguna untuk memastikan seorang menteri tidak memiliki persoalan dan beban dalam mengambil keputusan yang sangat mungkin tidak menguntungkan segelintir pihak.
“Loyalitas terhadap presiden menjadi kunci penting karena loyal kepada presiden berarti loyal kepada rakyat,” ujar Karding.
Karding mengatakan keinginan presiden agar para menteri berani harus ditempatkan dalam konteks profesional. Berani di sini bukan berarti serampangan dalam mengambil keputusan, asal beda, apalagi melanggar hukum. Berani dalam konteks kerja menteri berarti seorang menteri harus cepat dalam memahami masalah, memiliki kemampuan manajerial yang baik, dan tahu berbagai solusi dari setiap masalah yang dihadapi.
“Menteri harus punya keberanian tapi tidak ngawur. tetap profesional. Kepemimpinannya bagus dan loyal. Itu yang penting,” katanya.
Karding mengatakan periode kedua Jokowi sebagai presiden adalah periode pertaruhan sejarah. Sejarah akan mencatat pemerintahan ini akan dikenang sebagai pemerintahan yang berhasil membawa kesejahteraan atau pemerintahan yang biasa-biasa saja. Sehingga ia percaya presiden akan matang dan cermat memilih orang-orang terbaik untuk membantunya di kabinet.
“Program--program dan keinginan presiden di dalam berbagai aspek terutama yang menyangkut kesejahteraan sudah sangat bagus. Hanya saja keberanian untuk mengeksekusi itu yang masih kurang,” ujar Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf ini.
Tentang perlunya menteri berani disampaikan Joko Widodo dalam acara visi pembangunan 2019-2024 di Sentul International Convention Center (SICC), Minggu (14/7/2019). “Akan saya cek sendiri, akan saya kontrol sendiri, begitu saya lihat tidak efisien atau tidak efektif, saya pastikan akan saya pangkas dan saya copot pejabatnya. Oleh sebab itu butuh menteri-menteri yang berani yang berani,” katanya.
Editor: Rio Apinino