tirto.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meminta Telkom, PLN, dan Penyelenggaraan Sistem Elektronik (PSE) lainnya melakukan sejumlah langkah saat terjadi ke kebocoran data.
Dirjen Aplikasi dan Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan tahap pertama yang harus kerjakan yakni melakukan audit internal.
"Terkait Indihome, PLN dan Telkom, jadi begini, kalau ada pengendali yang data-datanya diduga bocor, pertama yang dilakukan adalah audit internal," kata Semuel kepada Tirto, Kamis (25/8/2022).
Setelah itu apabila terdapat kebocoran data, langsung tindaklanjuti di mana letaknya. Lalu, PSE tersebut langsung menginformasikan kepada pelanggan yang datanya bocor.
"Jadi kami tunggu audit internal mereka, lapor ke kami, lalu kami lakukan pendalaman," ucapnya.
Saat ini, kata Samuel, terdapat 56 kasus kebocoran data. Namun dia tidak merinci mengenai kasus-kasus tersebut.
Samuel menegaskan jaminan keamanan data pelanggan merupakan tanggung jawab PSE, bukan Kominfo.
"Kami tidak memegang data. Orang minta data aja susahnya, enggak bisa itu. Kecuali umpamanya ada kejahatan, ada penipuan, siapa sih yang melakukan penipuan? Kami kan minta data orang itu, bukan semuanya," terangnya.
Kebocoran data PLN dilaporkan lebih dari 17 juta dan dijual ke forum hacker breached.to. Data yang bocor mencakup ID pelanggan, nama pelanggan, tipe energi, KWH, alamat, nomor meteran, tipe meteran, serta nama unit UPI.
Kasus dugaan kebocoran data juga dialami oleh anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk, Indihome. Setidaknya ada 26 juta data yang bocor yang juga dibagikan ke forum hacker breached.to.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Gilang Ramadhan