Menuju konten utama

Siswa Sekolah Rakyat Mulai Jalani Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Siswa Sekolah Rakyat menerima pemeriksaan kesehatan gratis secara lengkap. Kepala sekolah dan pengajar pun akan mendapatkan cek kesehatan gratis.

Siswa Sekolah Rakyat Mulai Jalani Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meninjau cek kesehatan pada simulasi Sekolah Rakyat di Sentra Terpadu Pangudi Luhur, Bekasi, Rabu (9/7/2025). Sebanyak 180 siswa jalani cek kesehatan sebelum melaksanakan proses pembelajaran. FOTO/dok.Kemensos

tirto.id - Siswa Sekolah Rakyat di Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi menjalani serangkaian kegiatan pada saat proses simulasi Sekolah Rakyat berlangsung, salah satunya adalah pemeriksaan kesehatan gratis.

Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), mengatakan bahwa pemeriksaan tersebut mencakup pemeriksaan darah, mata, telinga, jantung, hingga gigi.

"Hari ini (simulasi) kita mulai dengan cek kesehatan. Macam-macam yang dicek, mulai dari cek darah, mata, telinga, jantung, gigi, agak panjang juga perjalanan cek kesehatannya," ujarnya saat meninjau langsung proses simulasi Sekolah Rakyat di Sentra Terpadu Pangudi Luhur, Bekasi, Rabu (9/7/2025).

Gus Ipul menjelaskan, cek kesehatan gratis di Sekolah Rakyat merupakan bagian kerja sama Kementerian Sosial dengan Kementerian Kesehatan.

Cek kesehatan gratis merupakan salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan masyarakat Indonesia tetap sehat. Program ini menargetkan 280 juta orang penerima.

Adapun pemeriksaan kesehatan untuk Sekolah Rakyat diberikan tidak hanya untuk siswa. Gus Ipul mengatakan, kepala sekolah dan pengajar juga akan dilakukan pengecekan.

"Insyaallah nanti pada tanggal 14 Juli, semua dimulai dengan cek kesehatan, baik untuk gurunya, kepala sekolahnya, maupun juga seluruh siswanya," jelasnya.

Dalam pemeriksaan kesehatan di Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi, Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Bekasi dan Puskesmas Karang Kitri.

Agnes dari Direktorat Pelayanan Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan menjelaskan pemeriksaan kesehatan untuk siswa dilakukan secara lengkap.

"Mulai dari cek tinggi badan, berat badan, kebugaran, tekanan darah, gula darah, anemia, hepatitis, frambusia, kusta, scabies, hingga cek gigi, telinga, dan mata," jelasnya.

Dirinya menambahkan bahwa hari ini seluruh siswa yang ikut simulasi Sekolah Rakyat di Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi akan menjalani pemeriksaan kesehatan secara simultan oleh dokter dan perawat dari Puskesmas Karang Kitri.

Dengan adanya cek kesehatan sebelum siswa mengikuti proses pembelajaran, dinilai menunjukan komitmen pemerintah dalam menghadirkan hidup yang lebih sejahtera bagi anak-anak Indonesia.

Beberapa siswa sama sekali belum pernah melakukan pemeriksaan kesehatan lengkap seperti di Sekolah Rakyat. Salah satunya, Salwa Yastha Abizah dari Kelurahan Sumur Batu.

Dia didampingi oleh ibunya, Fitria, sedangkan ayahnya bekerja sebagai satpam dan harus menghidupi tiga orang anak.

Menerima pengecekan kesehatan gratis untuk anaknya, Fitria menilai program ini menetapkan langkah yang tepat. Pasalnya, kondisi anak-anak belum diketahui pada awal masuk sekolah. Dengan pengecekan gratis ini, akan diketahui kondisi kesehatan siswa.

"Cek kesehataan menurut saya bagus, awal masuk itu kan belum tahu kondisi anak, dengan dicek jadi diketahui, belum pernah cek kesehatan selengkap ini," kata Fitria.

Ia mengaku mendukung anaknya bisa bersekolah di Sekolah Rakyat untuk melatih kedisiplinan dan kemandirian anaknya. "Karena biasanya kalau jauh dari orang tua, anak baru belajar (mandiri)," tambah dia..

Sementara itu, Rizka Anggraeni siswa dari Bantar Gebang juga menyampaikan bahwa seumur hidupnya, dia baru pertama kali melakukan cek kesehatan secara lengkap di Sekolah Rakyat

"Enggak tahu (kondisi kesehatan), enggak pernah ngecek sebelumnya, tadi dicek mata, telinga, gigi, berat badan, tinggi badan, tensi," ujar Rizka setelah melaksanakan pemeriksaan kesehatan.

Rizka adalah anak kedua dari tiga bersaudara dari keluarga kurang mampu, ayahnya bekerja sebagai driver ojek online. "Motivasi masuk Sekolah Rakyat, pengen mencoba hal baru," tuturnya.

(INFO KINI)

Penulis: Tim Media Servis