Menuju konten utama

Sipil Versus Militer di Sepakbola

Kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 yang baru bergulir beberapa pekan telah menimbulkan beberapa insiden berdarah. Yang paling menyolok adalah terjadinya bentrokan antara suporter sepakbola dari rakyat sipil dengan aparat keamanan ataupun pendukung klub dari kalangan militer, yakni polisi dan tentara.

Sipil Versus Militer di Sepakbola
Suporter Persija Jakarta mengejar petugas kepolisian ketika terlibat kericuhan pada laga torabika soccer championship di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (24/6). Pertandingan tersebut dihentikan setelah suporter persija jakarta masuk ke lapangan dan menyerang petugas kepolisian setelah Persija tertinggal 1-0 atas Sriwijaya FC. antara foto/wahyu putro a/foc/16.

tirto.id - Kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 yang baru bergulir beberapa pekan telah menimbulkan beberapa insiden berdarah. Yang paling menyolok adalah terjadinya bentrokan antara suporter sepakbola dari rakyat sipil dengan aparat keamanan ataupun pendukung klub dari kalangan militer, yakni polisi dan tentara.

Kehadiran dua klub yang lahir dari dua institusi militer di Indonesia, yakni PS TNI dan Bhayangkara Surabaya United (PS Polri) di kancah sepakbola profesional Indonesia tidak bisa dipungkiri memberikan pengaruh dan dampak yang cukup besar dalam memperbesar potensi terjadinya gesekan antara sipil dengan militer.

Baca juga artikel terkait atau tulisan lainnya dari Iswara N Raditya

Reporter: Iswara N Raditya
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti