tirto.id - Kapal Goyang Kapten akan jadi salah satu film spesial untuk menyambut tahun baru. Film bergenre komedi ini akan tayang di SCTV hari Rabu (28/12/22) pukul 23.00 WIB, jika tidak terjadi perubahan jadwal.
Sinopsis film Kapal Goyang Kapten berkisah tentang sekelompok turis yang sedang berwisata dengan sebuah kapal. Namun di tengah perjalanan, mereka diserang perompak hingga terjebak di pulau terpencil.
Kapal Goyang Kapten resmi dirilis pada tahun 2019 dan merupakan film garapan Raymond Handaya. Sutradara ini sebelumnya pernah mengarahkan beberapa film drama dan komedi seperti I Love You Masbro (2012), Warisan Olga (2015), dan Cahaya Cinta Pesantren (2017).
Sementara itu, penulisan skenarionya dipercayakan kepada dua komika, Muhadkly Acho dan Awwe. Film produksi Mega Pilar Pictures tersebut akan dibintangi oleh Babe Cabita, Ge Pamungkas, Yuki Kato, Asri Welas, Mamat Alkatiri, dan Arief Didu.
Performa Kapal Goyang Kapten sebagai film komedi pun tak terlalu mengecewakan. Film yang melakukan syuting di Ambon dan Kepulauan Tual Maluku Tenggara ini mendapat rating 6,5/10 di situs IMDb.
Sinopsis Film Kapal Goyang Kapten
Sekelompok turis lokal sedang berwisata ke Ambon dan berencana mengunjungi sebuah pulau. Untuk mencapai pulau tersebut, mereka pun harus menyeberangi Laut Maluku dengan sebuah kapal yang dipimpin Kapten Gomgom (Babe Cabita).
Awalnya semua berjalan lancar dan para turis terlihat bahagia. Namun, liburan yang menyenangkan berubah kacau dengan munculnya tiga orang perompak amatir.
Mereka adalah Daniel (Ge Pamungkas), pemuda yang ingin membuktikan pada orang tuanya bahwa dirinya bisa bekerja, lalu ada Cakka (Muhadkly Acho) yang butuh uang demi mengobati ibunya yang sakit. Terakhir ada Bertus (Mamat Alkatiri) yang berstatus pengangguran.
Ketiganya datang menggunakan perahu kayu dan langsung naik ke kapal untuk merampas harta benda para turis. Akan tetapi, setelah selesai melakukan aksi dan hendak kabur, perahu mereka ternyata sudah tenggelam karena bocor.
Para perompak ini akhirnya membajak kapal dan mengarahkannya ke sebuah pulau terpencil. Rencananya, semua penumpang akan dibuang di pulau kosong tersebut sehingga para perompak bisa pulang dengan kapal milik Kapten Gomgom.
Namun, kesialan kembali datang karena setibanya di pulau terpencil, bahan bakar kapal ternyata sudah habis. Alhasil, kini ketiga perompak dan para turis pun terjebak di pulau tak berpenghuni itu.
Meski awalnya bermusuhan, mereka akhirnya harus saling bekerja sama agar bisa bertahan hidup sekaligus mencari jalan keluar. Dari sinilah konflik demi konflik bermunculan, lalu bisakah mereka semua selamat dan keluar dari pulau tersebut?
Penulis: Erika Erilia
Editor: Ibnu Azis